JAKARTA, KalderaNews.com – Mahasiswa Indonesia kembali membuktikan kemampuan dan daya saing luar biasa pada Kompetisi Internasional Inovasi Kendaraan Hemat Energi bernama Shell Eco-Marathon (SEM) Off-Track 2021.
SEM adalah kompetisi global tahunan bagi para mahasiswa yang menguji gagasan inovatif mereka terkait efisiensi energi dan memiliki sejarah panjang sejak awal dilaksanakan di Prancis pada tahun 1985. Partisipasi Indonesia dalam kompetisi bergengsi ini telah memasuki usia yang ke-11 sejak pertama kali SEM diadakan di Asia pada tahun 2010.
Di antara 64 tim dari 12 negara yang mendaftar di wilayah Asia Pasifik dan Timur Tengah, empat tim asal Indonesia dinobatkan sebagai juara I dan II. Secara global, ada total 154 tim dari 137 universitas di 37 negara yang berpartisipasi sampai tahap akhir, dengan 27 tim dari Indonesia.
BACA JUGA:
- Fitra, Putra Ternate yang Membacakan Pidato Kelulusan di Northeastern University
- Bangun Bisnis di Usia 15 Tahun dengan Omzet Ratusan Juta! Zia Murid Sekolah Cikal Kreasikan Kain Tenun Lagosi Jadi Fesyen Kontemporer
- Berkat Aplikasi “Si Kromo”, Mahasiswa ITTP Jadi Finalis Duta Bahasa Jawa Tengah 2021
Empat tim mahasiswa Indonesia yang dinobatkan sebagai juara I dan II antara lain tim Garuda dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang menjadi Juara I pada kategori Vehicle Design Award for UrbanConcept, tim Sapuangin dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang menjadi Juara I pada kategori Data & Telemetry Award.
Selanjutnya, pada posisi runner-up atau juara ke II berhasil diraih oleh tim Rakata dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada kategori Data & Telemetry Award serta tim Arjuna dari Universitas Indonesia (UI) pada kategori Safety Award.
Manajem tim Garuda UNY, Ahmad Yoga menyampaikan timnya bisa menjadi juara karena dinilai berhasil menunjukkan pengembangan produk yang konstruktif serta menghasilkan pengurangan berat tanpa mengurangi performa kendaraan.
“Ini merupakan bekal berharga kami untuk melangkah ke depan, mengobarkan semangat tim untuk mencapai target yang lebih tinggi lagi di kompetisi yang akan datang,” ujar Ahmad Yoga.
Sementara itu, Ketua Divisi Data & Telemetri tim Sapuangin ITS, Gilang Samudra mengatakan timnya bisa menjadi Juara karena dinilai sukses menggunakan data telemetri, yaitu teknologi yang memungkinkan pengukuran jarak jauh dan pelaporan informasi kepada perancang atau operator sistem, dengan cermat sehingga meningkatkan optimasi strategi berkendara. Selain itu, tim Sapuangin juga mencetak sejarah sebagai tim yang pertama kali menjuarai kategori terbaru ini di dunia.
Presiden Direktur dan Country Chair Shell Indonesia, Dian Andyasuri memberikan selamat dan mengatakan para mahasiswa Indonesia menunjukkan semangat berinovasi yang tidak padam meski di tengah pandemi. “
Selamat kepada para tim juara dengan total 93 konsep inovasi yang kami terima dari berbagai universitas di Indonesia menunjukkan antusiasme yang sangat tinggi,” tandasnya.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply