Masih Usia 13 Tahun, Murid Sekolah Cikal Rasya, Sudah Ukir Puluhan Prestasi Sepak Bola Internasional

Murid Kelas 1 SMP Sekolah Cikal, Muhammad Rasya Thalhah Nabil Lubis
Murid Kelas 1 SMP Sekolah Cikal, Muhammad Rasya Thalhah Nabil Lubis (KalderaNews/Dok. Humas Cikal)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Usia bukanlah halangan untuk mengasah hobi dan meraih prestasi di bidang apa saja, salah satunya di bidang olahraga, seperti halnya Muhammad Rasya Thalhah Nabil Lubis atau yang akrab disapa Rasya (13).

Murid kelas 1 SMP Sekolah Cikal ini sukses meraih puluhan prestasi dalam dan luar negeri yang diperolehnya di olahraga sepak bola sejak kecil, dari Player Escort Inter Milan hingga Kapten Tour De Spain Madrid.

“Waktu itu aku menjadi Player Escort untuk FC Inter Milan. Itu jadi awal momen aku semakin suka dengan sepak bola, aku jadi turut merasakan bagaimana serunya bermain bola, merasakan lingkungan menjadi pemain sepak bola, seperti bisa main di stadion besar, banyak yang menyaksikan. Dari sanalah, aku semakin ingin bermain bola, tutur Rasya dengan antusias.

BACA JUGA:

Menjadi seorang Player Escort ternyata tidak sembarangan, Rasya dalam hal ini terpilih dari akademi sepak bola yang ia ikuti. Setelah terinspirasi dari momen menjadi Player Escort FC Inter Milan, Rasya pun terus mengembangkan kompetensinya di bidang sepak bola hingga mewakili Indonesia pada kegiatan Liga Madrid, Tour The Spain 2019 dengan meraih juara 3 sebagai kapten Tim.

Puluhan Prestasi Saat Masih 13 Tahun

Seiring bergabung dalam akademi sepak bola, dan tetap bersekolah, Rasya terus mengukir prestasi sepak bola di berbagai kompetisi dalam dan luar negeri.

Beberapa prestasi terbaiknya di antaranya adalah Splash Youth Soccer 2018, Tournament IJSL 2018, Junior Leagues Football, ACS, 4rd Place, Tournament Sepakbola GMSV CUP IX, 3rd Place, JSSL Singapore 2017, Java Soccer Academy, AIA Scouting Talent to Phuket Thailand 2019, dan capaian Liga madrid, Tropia Cup, 3rd place, Tour The Spain 2019 sebagai kapten tim, dan puluhan prestasi lainnya.

Ia merasa bahagia atas prestasi yang diperolehnya dari semangatnya untuk terus berlatih dan terus memberikan kebanggaan bagi keluarga, sekolah, dan negara, dan bersyukur Sekolah Cikal memberikan peluang untuk tetap berlatih seraya bersekolah.

Murid Kelas 1 SMP Sekolah Cikal, Muhammad Rasya Thalhah Nabil Lubis
Murid Kelas 1 SMP Sekolah Cikal, Muhammad Rasya Thalhah Nabil Lubis (KalderaNews/Dok. Humas Cikal)

“Aku tergabung di dua sekolah, Akademi Sepak Bola ASIOP dan juga Sekolah Cikal, latihanku 3 kali seminggu. Aku senang sekali Sekolah Cikal memberikanku izin dan dukungan untuk tetap latihan sepak bola, dan tentunya aku bahagia sekali bisa memperoleh banyak piala, medali, dan berprestasi di luar negeri serta membawa nama baik Indonesia di luar. Aku dapat banyak pengalaman,” tutur Rasya.

Menurut Rianty Novira Siregar atau yang disapa Ryrie, Ibunda dari Rasya, dengan ketertarikan Rasya yang terus berkembang di sepak bola, sebagai orang tua ia bersyukur Sekolah Cikal tidak sungkan memberikan dukungan penuh pada Rasya mengembangkan potensi dan karakternya.

“Komunikasi di Sekolah Cikal itu berlangsung 3 arah, yakni anak, orang tua, dan sekolah. Kami bersyukur Alhamdulillah Sekolah Cikal selalu mendukung dan memudahkan Rasya yang memang passionnya di sepak bola untuk tetap berlatih. Semoga kami dan Cikal bisa menciptakan kerjasama yang baik untuk penuhi kebutuhan anak,” ucap Ryrie.

Olahraga sebagai Gaya hidup Menyenangkan

Menurut sang Ayah, Muhammad Yusuf Sahriza Lubis, sejak usia dini Rasya telah diperkenalkan olahraga sebagai gaya hidup yang menyenangkan, dan olahraga pun diperkenalkan sebagai cara untuk mengembangkan kompetensi dan kemampuan selain pendidikan di sekolah.

“Sebagai keluarga, kami berprinsip bahwa proses pendidikan itu tidak hanya akademik, selain itu kami yakini juga bahwa anak itu harus kuat jasmani dan rohani. Oleh karena itu, kami perkenalkan Rasya dan kedua adiknya sejak usia dini pada olahraga sebagai gaya hidup yang menyenangkan tanpa pernah kami paksa. Mereka dapat mencoba beragam olahraga, menikmati yang dijalani, hingga akhirnya Rasya menemukan sepak bola sebagai bidang olahraga yang disukai,” tuturnya.

Muhammad Rasya Thalhah Nabil Lubis (13), Murid Kelas 1 SMP Sekolah Cikal bersama kedua orang tuanya
Muhammad Rasya Thalhah Nabil Lubis (13), Murid Kelas 1 SMP Sekolah Cikal bersama kedua orang tuanya (KalderaNews/Dok.Humas Cikal)

Dari dukungan keluarga dan sekolah yang diperoleh Rasya, yang masih duduk di SMP Sekolah Cikal Setu, ia semakin yakin dengan minatnya dan menyatakan memiliki impian menjadi pesepakbola Internasional yang akan membanggakan dan mengharumkan nama keluarga, sekolah, dan tentunya Indonesia di masa depan.

“Aku memiliki impian menjadi pesepakbola Indonesia yang bermain di laga internasional saat usia 15-16 tahun. Untuk meraih impian itu tentunya harus terus berlatih dan kerja keras raih mimpi. Walau kalah dan susah dalam prosesnya, tapi di sanalah aku bisa belajar. Dari sana, bisa terus berlatih sama-sama. Prinsipku, untuk meraih cita-cita harus hadapi susahnya dahulu baru mudahnya,” tutup Rasya dengan penuh semangat.

Di momen pandemi ini, Rasya pun tetap berlatih dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, sambil tetap belajar secara daring dengan pendampingan orang tuanya untuk mempersiapkan banyak peluang di depan.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*