Kemendikbud Ristek: Pelajar Harus Waspada Dampak Negatif Media Sosial, Simak Yuk

Ilustrasi: Fenomena buzzer di media sosial. (Ist.)
Ilustrasi: Media sosial. (KalderaNews/Ist.)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Milenial dan internet serta media sosial tidak dapat dipisahkan. Apalagi di masa pandemi. Salah satu cara untuk berinteraksi dan bersosialisasi dengan menggunakan media sosial. Penggunaan internet dan media sosial.

Internet dan media sosial mempunyai banyak keuntungan bagi kita termasuk saat pandemi yang mengharuskan orang untuk tetap tinggal di rumah, bahkan sekolah pun tetap dilakukan dari rumah. Media sosial yang terhubung dengan internet sebenarnya cukup membantu refreshing dari sekolah atau kuliah daring selama pandemi ini.  

BACA JUGA:

Namun, bukan berarti tidak ada dampak negatif dari internet dan media sosial tersebut. Oleh karena itu, para pelajar dan mahasiswa harus tahu dampak negatif dari media sosial. Inilah enam dampak negatif dari media sosial yang dikutip dari laman resmi Direktorat SMP Kemendikbud Ristek.

Gangguan kesehatan fisik

Menatap layar media sosial di gawai berjam-jam sering sekali tidak terasa lama. Sayangnya, hal ini dapat menggangu kesehatan mata. Gangguan mata yang dapat diderita akibat hal ini adalah miopi atau rabun dekat. mata juga memiliki kecenderungan mata yang kering, rasa mual, dan pusing, selain itu bisa saja muncul gangguan rasa pegal pada leher karena terlalu lama menunduk.

Gangguan mental

Selain gangguan fisik yang mungkin dapat menyerang tersebut, ancaman gangguan mental juga muncul pada pengguna media sosial. Media sosial merupakan sarana untuk mengekspos kehidupan pribadi demi terciptanya citra tertentu di mata orang lain.

Melihat konten yang mengundang kekaguman, ketertarikan, dan keinginan untuk dapat melakukan atau memiliki hal yang sama dengan profil tersebut. Hal ini, secara tidak disadari dapat membuat kita membandingkan diri dengan orang lain, merasa iri, gelisah, cemas, mudah emosi, frustasi, dan yang paling sering menyerang milenial adalah insecure.

FOMO atau Fear of Missing Out juga merupakan ancaman yang akan menyerang. Ketakutan ini merupakan ketakutan tertinggal dari orang lain.

Paparan akan konten negatif

Internet merupakan media yang tepat untuk mengakses informasi. Ada jutaan informasi yang tersedia dan dapat diakses dengan sangat mudah. Media sosial merupakan salah satu platform yang berpotensi memunculkan konten negatif dengan unsur SARA. Konten negatif tidak baik untuk dikonsumsi oleh masyarakat terutama anak dan remaja.

Paparan akan konten hoaks

Selain paparan konten negatif, media sosial juga membawa dampak paparan terhadap informasi yang bohong dan keliru atau hoaks. Validasi informasi diperlukan untuk menentukan apakah sebuah konten tersebut hoaks atau tidak. Media sosial merupakan tempat yang tepat untuk menyebarkan berita hoaks yang kemungkinan dikonsumsi oleh masyarakat umum.

Relasi yang terganggu

Menggunakan media sosial secara terus menerus akan membuat kita kehilangan fokus pada dunia nyata karena terlalu fokus pada dunia maya daripada dunia nyata. Hal ini membuat relasi di dunia nyata menjadi renggang, baik dengan teman, orangtua maupun masyarakat.

Relasi yang terganggu dalam dunia nyata ini dapat menghilanglangkan kesempatan yang baik di masa depan. Selain itu akan membuat kita kesulitan bersosialisasi.

Memicu kejahatan

Media sosial dapat memancing kejahatan. Emosi negatif sangat bisa menguasai kita bila terus menerus berinteraksi di media sosial tanpa kendali. Media sosial dapat menjadi tempat memaki dan komentar negatif yang akan merugikan diri sendiri.

Itulah enam dampak negatif yang muncul dan mengganggu bila bermain media sosial tanpa kontrol. Bermain media sosial memang awalnya terasa asyik dan menyenangkan, tetapi bila tanpa kendali sebenarnya hanya membuang waktu yang seharusnya dapat dipakai untuk belajar hal lain.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan share pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*