Ternyata, Begini Sejarah Museum Kebangkitan Nasional, Dari Sekolah Dokter Djawa ke Stovia

Sharing for Empowerment

Pada 5 Juni 1853 Sekolah Dokter Djawa meluluskan 11 pelajar dan menyandang gelar Dokter Djawa. Mereka dipekerjakan sebagai mantri cacar yang diperbantukan di rumah sakit dan membantu dokter militer merangkap dokter sipil.

Sejak 1856, Sekolah Dokter Djawa ini mulai menerima murid yang berasal dari luar Pulau Jawa, yaitu dari Minangkabau (Sumatera) 2 orang dan Minahasa (Sulawesi) 2 orang.

Pada 1864, durasi pendidikan Sekolah Dokter Djawa ditingkatkan dari 2 tahun menjadi 3 tahun dengan jumlah siswa dibatasi 50 orang. Perubahan besar terjadi pada tahun 1875 karena lama pendidikannya ditingkatkan menjadi 7 tahun, dengan jumlah murid 100 orang.

Pada 1 Maret 1902, pendidikan digelar di gedung baru mulai resmi digunakan untuk STOVIA (School Tot Opleiding Van Inlandsche Artsen) yaitu Sekolah Kedokteran Bumiputra. Munculnya STOVIA menandai berakhirnya Sekolah Dokter Djawa.

Peristiwa bersejarah di Gedung Kebangkitan Nasional:

  1. Desember 1907 Dokter Wahidin Soedirohoesodo mengadakan ceramah tentang Studie Founds (beasiswa) dihadapan pelajar STOVIA.
  2. Pada 20 Mei 1908 pelajar STOVIA mendeklarasikan berdirinya organisasi modern pertama Boedi Oetomo.
  3. Pada 7 Maret 1915 Pelajar STOVIA mendirikan organisasi kepemudaan pertama Tri Koro Dharmo.
  4. Pada tanggal 6 April 1973 Gedung STOVIA mulai dipugar oleh pemerintah DKI Jakarta.
  5. Tanggal 20 Mei 1974 Presiden Soeharto meresmikan pemanfaatan Gedung Kebangkitan Nasional.
  6. Tanggal 12 Desember 1983 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan bangunan bersejarah Gedung Kebangkitan Nasional sebagai Cagar Budaya.
  7. Tanggal 7 Februari 1984 pemerintah melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan sebuah museum di dalam Gedung Kebangkitan Nasional dengan nama Museum Kebangkitan Nasional.
  8. Tanggal 13 Desember 2001 Museum Kebangkitan Nasional menjadi Unit Pelaksana Teknis di bawah Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
  9. Tahun 2012 sampai sekarang Museum Kebangkitan Nasional menjadi Unit Pelaksana Teknis di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan share pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*