SEMARANG, KalderaNews.com – Ada peristiwa unik dari acara Idul Fitri 1442 Hijriah hari kedua yang dilakukan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dimana halalbihalal virtual kali ini digelar khusus untuk diaspora Jateng di perantauan.
Tak hanya warga Jateng yang merantau ke Jakarta, Bandung, Makassar, Samarinda, NTT, Papua dan lainnya, para perantau di sejumlah negara juga ikut hadir. Di antaranya warga Jateng di Jepang, Kanada, Turki, Singapura, Hongkong, Korea, dan banyak lagi negara lainnya.
Didampingi istri tercinta Siti Atikoh, Ganjar Pranowo ngobrol langsung dengan sejumlah masyarakat yang tidak mudik dan berlebaran di perantauan.
BACA JUGA:
- Hari Buku Nasional, Inilah Perkembangan Buku Dari Masa ke Masa
- Catat, 16-17 Mei 2021 Ancol, Taman Mini dan Ragunan Terpaksa Ditutup
- 7 Jenis Makanan Penyebab Jerawat, Nomor 3 dan 6 Favorit Pelajar
“Saya di India Pak, kuliah di sini. Sudah lama tidak mudik Pak, kangen sama kampung,” kata Maldini, mahasiswa Semarang yang kuliah di India.
Kepada Ganjar, Maldini menceritakan kondisi India yang sedang dilanda tsunami Covid-19. Ia mengatakan melihat sendiri, bagaimana kasus positif begitu tinggi dan banyak korban meninggal dunia.
“Kamu jaga kesehatan ya, jaga kondisi baik-baik dan selalu taat protokol kesehatan. Saya doakan kamu selalu sehat. Salam buat teman-teman yang ada di sana,” pesan gubernur.
Selain mengobati rasa rindu, halalbihalal virtual juga berhasil menghibur para perantau yang tidak bisa mudik lebaran. Salah satu yang membuat ger-geran adalah saat Ganjar mengerjai salah satu mahasiswa asal Semarang yang kuliah di Jepang, Arvin.
Saat berdialog dengan Arvin, tiba-tiba Ganjar mengambil kaleng Khong Guan yang ada di hadapannya. Ia meminta Arvin menebak apa isi dari jajanan yang biasa dihidangkan saat lebaran di rumah-rumah warga itu.
“Vin, coba tebak ini isinya apa. Ayo bedhek-bedhekan (tebak-tebakan). Coba jawab apa isinya,” tanya Ganjar.
“Napa njih Pak, biasanya sih isinya roti campur-campur,” jawab Arvin.
Ganjar pun tertawa mendengar jawaban Arvin. Ia langsung membuka tutup kaleng dan mengambil isi di dalamnya. Ternyata, dari dalam kaleng muncul adalah rengginang, jajanan tradisional.
“Tebakanmu salah, iki isine rengginang. Awakmu ki terlalu modern (kamu itu terlalu modern), nek wong lawas mesthi paham kaleng iki isine rengginang, nek ora ya rempeyek (kalau orang lama pasti tahu ini isinya rengginang, atau kalau tidak rempeyek),” jawab Ganjar sambil memakan rengginang itu.
Sontak saya semua peserta halalbihalal virtual Ganjar terbahak-bahak. Semua tertawa bahkan sampai ada yang bertepuk tangan.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan share pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!
Leave a Reply