JAKARTA, KalderaNews.com – Supermoon dan gerhana bulan memang peristiwa alam yang langka. Melihat fenomena ini secara langsung dan lebih dekat merupakan sebuah hiburan juga. Yang menarik adalah piknik supermoon dan gerhana bulan ini tiketnya telah tersedia di pasaran.
Piknik supermoon dan gerhana bulan merupakan salah satu fasilitas yang disediakan sebuah maskapai terbesar asal di Australia, Qantas. Qantas merupakan singkatan dari Queenslan and Northern Territory Aerial Services yang berpusat di Sidney.
BACA JUGA:
- Inilah Penjelasan Terjadinya 4 Gerhana Bulan dan Matahari Selama 2021
- Suara dari Venus, Benarkah Ada Kehidupan di Sana
- Penemuan Dinosaurus Spesies Baru, Diperkirakan Hidup Sejak Zaman Praaksara
Piknik supermoon dan gerhana bulan ini ditawarkan oleh Qantas sebagai salah satu produk penerbangan antah berantah atau tanpa tujuan yang jelas. Salah satu fitur menarik dari program penerbangan antah berantah ini adalah kesempatan melihat supermoon dan gerhana bulan penuh dari ketinggian 40.000 kaki. Penerbangan piknik antah berantah ini akan berangkat dan tiba di bandar udara yang sama.
Qantas menggunakan pesawat Boeing 787 Dreamliner karena memiliki jendela yang cukup besar dan ideal untuk memandang keluar dan menikmati pemandangan supermoon tanpa terhalang gedung-gedung. Qantas menjual tiket piknik supermoon ini seharga Rp 5,4 juta untuk kelas ekonomi dan Rp 16,4 juta untuk kelas bisnisnya. Dalam masa pandemi ini, penumpang tetap harus mengenakan masker dan menjaga jarak selama di dalam pesawat.
Qantas telah merancang perjalanan untuk piknik supermoon ini dengan memarik bersama dengan astronom Dr. Vanessa Moss. Jalur penerbangan yang akan ditempuh dioptmalkan berada di atas Samuera Pasifik. Tidak hanya mendapatkan hiburan, dalam piknik ini peserta juga akan diberikan wawasan tentang fenomena alam yang disebut oleh NASA sebagai ‘super blood moon eclipse’.
Supermoon sendiri merupakan peristiwa alam yang dipakai oleh astrolog untuk menggambarkan kondisi bulan penuh. Kondisi bulan penuh ini juga disebut sebagai kondisi bulan berada terdekat dengan bumi. Meskipu istilah ini tidak sepenuhnya diterima oleh para ilmuwan, namun istilah ini menjadi familiar akhir-akhir ini.
Supermoon merupakan bulan purnama atau bulan baru yang jaraknya dengan bumi hanya kurang lebih 10% dari jarak lintasannya dengan bumi. Saat supermoon terjadi, bulan tampak lebih besar dan lebih terang, meskipun perubahan jaraknya hanya beberapa kilometer.
Banyak hal yang dikaitkan dengan terjadinya supermoon ini. salah satunya adalah bencana alam seperti gempa bumi, erupsi gunung, dan lain-lain. Hal ini karena supermoon kerap terjadi berdekatan dengan terjadinya suatu bencana alam tertentu. Padahal keberadaan supermoon tidak cukup kuat untuk memberi pengaruh terhadap permukaan tanah ataupun gunung berapi.
Secara umum, perubahan yang terjadi akibat supermoon hanyalah peningkatan permukaan air laut sekitar beberapa inci saja di beberapa daerah. Sebaliknya, pengaruh supermoon justru terjadi di permukaan bulan sendiri. Hal ini dideteksi oleh peralatan seismologi yang ditinggalkan oleh awak Apollo 11. Istilah supermoon dikenalkan pertama kali oleh astrolog Richard Nolle pada 1979.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan share pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!
Leave a Reply