Keindahan dan Pesona Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Semarang pada Siang dan Malam Hari

Sharing for Empowerment

Pemasangan tiang pancang pertama tersebut juga dihadiri oleh tujuh duta besar dari negara-negara sahabat, yaitu Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Kuwait, Mesir, Palestina, dan Abu Dhabi. Ini menandakan bahwa dunia internasional pun mendukung dibangunnya Masjid Agung Jawa Tengah.

Selanjutnya, MAJT diresmikan pada 14 November 2006 oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono. Masjid dengan luas areal tanah 10 Hektar dan luas bangunan induk untuk salat 7.669 meter persegi secara keseluruhan pembangunan Masjid ini menelan biaya sebesar Rp 198.692.340.000.

Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Semarang ini dirancang dalam gaya arsitektural campuran Jawa, Islam dan Romawi. Bangunan utama masjid beratap limas khas bangunan Jawa, namun di bagian ujungnya dilengkapi dengan kubah besar berdiameter 20 meter, ditambah lagi dengan 4 menara masing masing setinggi 62 meter di tiap penjuru
PEMANDANGAN SEKITAR: Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Semarang ini dirancang dalam gaya arsitektural campuran Jawa, Islam dan Romawi. Bangunan utama masjid beratap limas khas bangunan Jawa, namun di bagian ujungnya dilengkapi dengan kubah besar berdiameter 20 meter, ditambah lagi dengan 4 menara masing masing setinggi 62 meter di tiap penjuru (KalderaNews/JS de Britto)
Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Semarang ini dirancang dalam gaya arsitektural campuran Jawa, Islam dan Romawi. Bangunan utama masjid beratap limas khas bangunan Jawa, namun di bagian ujungnya dilengkapi dengan kubah besar berdiameter 20 meter, ditambah lagi dengan 4 menara masing masing setinggi 62 meter di tiap penjuru
PENGUNJUNG: Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Semarang ini dirancang dalam gaya arsitektural campuran Jawa, Islam dan Romawi. Bangunan utama masjid beratap limas khas bangunan Jawa, namun di bagian ujungnya dilengkapi dengan kubah besar berdiameter 20 meter, ditambah lagi dengan 4 menara masing masing setinggi 62 meter di tiap penjuru (KalderaNews/JS de Britto)
Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Semarang ini dirancang dalam gaya arsitektural campuran Jawa, Islam dan Romawi. Bangunan utama masjid beratap limas khas bangunan Jawa, namun di bagian ujungnya dilengkapi dengan kubah besar berdiameter 20 meter, ditambah lagi dengan 4 menara masing masing setinggi 62 meter di tiap penjuru
PEMANDANGAN SEKITAR: Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Semarang ini dirancang dalam gaya arsitektural campuran Jawa, Islam dan Romawi. Bangunan utama masjid beratap limas khas bangunan Jawa, namun di bagian ujungnya dilengkapi dengan kubah besar berdiameter 20 meter, ditambah lagi dengan 4 menara masing masing setinggi 62 meter di tiap penjuru (KalderaNews/JS de Britto)

Meskipun baru diresmikan pada tanggal 14 November 2006, namun masjid ini telah difungsikan untuk ibadah jauh sebelum tanggal tersebut. Masjid megah ini telah digunakan ibadah Salat Jumat untuk pertama kalinya pada tanggal 19 Maret 2004 dengan Khatib Drs. H. M. Chabib Thoha, MA, yang saat itu menjabat sebagai Kakanwil Depag Jawa Tengah.

Masjid Agung Jawa Tengah ini, selain disiapkan sebagai tempat ibadah, juga dipersiapkan sebagai objek wisata religius. Untuk menunjang tujuan tersebut, Masjid Agung ini dilengkapi dengan wisma penginapan dengan kapasitas 23 kamar berbagai kelas, sehingga para peziarah yang ingin bermalam bisa memanfaatkan fasilitas.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*