JAKARTA, KalderaNews.com – Roket luar angkasa milik China akan jatuh menimpa bumi. Menteri Perthanan AS, Lloyd Austin mengumumkan bahwa kemungkinan roket akan jatuh pada Minggu (09/5). Sayangnya belum diketahui pasti di area mana roket tersebut akan jatuh. Diperkirakan lokasi jatuhnya adalah di wilayah Pasifik, dekat Ekuador. Namun, lokasi tepatnya belum diketahui.
Roket luar angkasa tersebut diberi nama Long March 5B ini merupakan pendorong modul pertama untuk stasiun luar angkasa China. Roket luar angkasa ini jatuh bukan karena kesalahan teknis, tetapi memang didesain seperti itu. Dengan orbit yang rendah, roket luar angkasa ini secara bertahap akan ditarik oleh gaya gravitasi.
BACA JUGA:
- Inilah Benda-benda Antariksa yang Berpotensi Jatuh ke Dalam Atmosfer Bumi
- Kini BRIN Bawahi 4 Lembaga Penelitian, Inilah Tiga Arah Kebijakannya
- Bumi Mengalami Pergeseran Poros dan Perubahan Iklim, Berikut Penjelasan Ahli BMKG
Ukuran roket luar angkasa Long March 5B ini, sayangnya, terlalu besar sehingga pecahannya tidak akan hancur di langit, melainkan akan jatuh hingga ke bumi. Hal ini yang perlu diwaspadai oleh warga bumi.
Tahun lalu, puing roket Long March jatuh menimpa desa-desa di Pantai Gading dan menyebabkan kerusakan struktural saja dan tidak menyebabkan korban luka hingga meninggal dunia. Roket luar angkasa Long March ini bukan roket yang pertama diluncurkan. Sejak Uni Soviet meluncurkan satelit pada tahun 1957, banyak roket dengan berat berton-ton, satelit, dan objek lainnya dikirim ke luar angkasa.
Terdapat 34.000 objek berdiameter minimal 10 cm yang mengelilingi bumi sejak tahun 1957 itu, demikian perkiraan yang disampaikan oleh NASA.
Jatuhnya roket Long March 5B ini juga sudah diprediksi. Melalui prediksi ini pun, pemerintah China juga tidak tinggal diam dalam meredam kekhawatiran masyarakat dengan memberikan pernyataan bahwa roket ini kemungkinan besar akan jatuh di tanah yang tidak berpenghuni.
Seperti diketahui, sejak 30 tahun lalu tidak ada benda buatan manusia yang beratnya melebihi 10 ton yang dibiarkan di orbit untuk jatuh kembali ke bumi tanpa kendali. Akan tetapi, untuk roket luar angkasa yang diperkirakan akan jatuh ini terjadi akibat tidak adanya kendali. Dimensi roket Long March 5B yang bergerak dengan kecepatan 27.600 km/jam adalah lima meter dengan panjang 30 meter.
Puing dan serpihan roket Long March 5B ini diperkirakan akan sampai ke dataran bumi pada Sabtu malam (08/5) atau Minggu dini hari (09/5). Meskipun pemerintah China menyampaikan bahwa pecahan roket yang terbakar tidak berbahaya dan tidak menyebabkan kerusakan, masyarakat perlu waspada karena puing dan serpihan yang dimaksud tidak terkendali arahnya.
Laporan dari Aerospace Corporation menyebutkan, “Prediksi berdasarkan informasi terbaru CORDS tentang lokasi masuknya kembali badan roket berada di dekat North Island Selandia Baru.”
Namun, jalur jatuhnya serpihan dan puing roket yang diluncurkan dari pulai Hainan, China 29 April lalu digambarkan terbentang sangat lebar termasuk di wilayah Indonesia. Hal ini berarti kewaspadaan perlu ditingkatkan karena puing roket melayang tak terkendali.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan share pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply