Beasiswa DIKTI-LPDP-StuNed Sudah Dibuka, Sinergi untuk Dampak yang Lebih Berarti

Direktur Nuffic Neso Indonesia, Peter van Tuijl
Direktur Nuffic Neso Indonesia, Peter van Tuijl. (KalderaNews.com/Dok. Nuffic Neso)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Sebuah kolaborasi ciamik dua program beasiswa hasil kerja sama antara Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (DIKTI) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), dan Nuffic Neso Indonesia (Netherlands Education Support Office) hari ini, 8 Mei 2021, resmi dibuka pendaftarannya.

Beasiswa DIKTI-LPDP-StuNed adalah beasiswa penuh yang didanai oleh pemerintah Indonesia dan pemerintah Kerajaan Belanda melalui kerja sama pendanaan (co-funding) dan pengelolaan program. LPDP adalah program beasiswa yang diluncurkan pada tahun 2013 dengan tujuan untuk menghasilkan SDM Indonesia yang unggul dan berdaya saing ini telah memberikan beasiswa kepada lebih dari 27.000 warga negara Indonesia.

BACA JUGA:

StuNed – Studeren in Nederland yang berdiri pada tahun 2000 adalah beasiswa unggulan dari pemerintah Belanda dan telah memberikan beasiswa kepada 4.600 lebih warga negara Indonesia untuk menempuh pendidikan S2 dan juga kursus singkat di berbagai perguruan tinggi di Belanda.

Beasiswa ini lahir dari persamaan pandangan bahwa sebuah program beasiswa unggulan harus memiliki dampak dan kebermanfaatan bukan saja bagi penerima beasiswa namun juga bagi organisasi/institusi tempat ia berkarya, lingkungan sosial dan juga negara dan bangsa.

Penandatanganan kesepakatan kerja sama antara Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (DIKTI) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), dan Nuffic Neso Indonesia (Netherlands Education Support Office) telah dilakukan April lalu, secara daring yang dihadiri para pimpinan Ditjen Dikti, LPDP, Nuffic Neso beserta jajaran dan juga 200 perwakilan perguruan tinggi se-Indonesia.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Nizam mendeskripsikan program ini sebagai sebuah program strategis yang dapat mengakselerasi tingkat pendidikan pascasarjana dalam rangka mewujudkan SDM unggul Indonesia sesuai agenda prioritas pembangunan nasional.

Direktur Utama LPDP, Andin Hadiyanto mengatakan bahwa keunggulan dari program kerja sama ini adalah karena berfokus pada bidang-bidang prioritas pembangunan Indonesia dan keunggulan keilmuan yang dimiliki oleh perguruan tinggi di Belanda.

Dua hal ini yang diyakini sebagai kunci bagi terciptanya dampak yang lebih bernilai bagi kedua pihak. Program kerja sama strategis ini adalah yang pertama dilakukan LPDP dengan mitra internasional dan diharapkan dapat dijadikan sebagai titik tolak dan acuan bagi kerja sama dengan mitra-mitra lainnya di masa mendatang.

Program Beasiswa kerja sama DIKTI-LPDP-StuNed ini diperuntukkan untuk warga negara Indonesia yang berkeinginan untuk melanjutkan studi S2 di bidang studi terkait Pengelolaan dan Teknologi Air; Kewirausahaan Berkelanjutan, Maritim dan Ekonomi Sirkular di delapan perguruan tinggi unggulan di Belanda.

Direktur Nuffic Neso Indonesia, Peter van Tuijl menambahkan bahwa kerja sama Indonesia Belanda dalam bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan sudah sangat mengakar. Universitas-universitas ternama di Negeri Kincir Angin itu sudah sangat dikenal di Indonesia sejak jaman pra-kemerdekaan hingga saat ini. Belanda adalah salah satu destinasi utama yang dipilih oleh para pelajar Indonesia untuk melanjutkan studinya di luar negeri termasuk melalui program beasiswa LPDP.

Informasi mengenai prosedur dan persyaratan beasiswa ini dapat diakses pada tautan resmi Beasiswa DIKTI-LPDP-StuNed 2021.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*