JAKARTA, KalderaNews.com – Tanggal 17 April diperingati sebagai Hari Hemofilia Sedunia. Hemofilia merupakan sebuah kelainan genetik pada darah yang disebabkan karena kekurangan faktor pembekuan darah. Penyakit ini memang belum terlalu familiar namanya di masyarakat. Oleh karenya peringatan Hari Hemofilia Sedunia ini menjadi pengingat untuk masyarakat.
Hari hemophilia sedunia yang diperingati 17 April ini awalnya digagas oleh Federasi Hemofilia Dunia atau The World Federation of Hemophilia (WFH). Federasi ini berdiri sejak 1963 dan diakui secara resmi oleh World Health Organization (WHO).
BACA JUGA:
- Hari Kesehatan Sedunia 7 April, Inilah 6 Profesi Kesehatan Penting Selain Dokter
- Ketahui 6 Manfaat Meditasi untuk Kesehatan Otak Berikut!
- LIPI: Penguatan Sistem Kesehatan Nasional Kunci Hadapi Bencana Kesehatan
Peringatan Hari Hemofilia ini diciptakan untuk memberikan kesadaran yang tentang penyakit ini. WFH yang didirikan oleh Frank Schnabel pada tanggal 17 April kemudian dipilih sebagai peringatan hari Hemofilia. Frank Schnabel jua penderita hemophilia yang parah.
Istilah hemofilia sendiri mulai dikenal sejak tahun 1828 melalui ysng dibuat oleh Hopff di Universitas Zurich. Istilah ini mulai dikenalkan pertama kali oleh dokter berkebangsaan Jerman, Johann Lukas Schonlein (1793-1864). Dia merupakan seorang guru besar kedokteran di tiga universitas besar yakni Wurzburg, Zurich, Berlin.
Johann Lukas Schonlein merupakan dokter pertama yang memanfaatkan mikroskop untuk melakukan analisis kimiawi terhadap urin dan darah guna menegakkan diagnosis atas penyakit yang diderita seorang pasien.
Awalnya hemophilia disebut sebagai penyakit kerajaan. Ratu Victoria (1837 – 1901) merupakan ratu yang membawa gen hemophilia. Anak ke-8 Ratu Inggris ini, Leopold, merupakan penderita hemofiia dan sering mengalami perdarahan. Leopold meninggal saat berumur 31 tahun. Leopold mempunyai anak yang juga membawa gen hemophilia.
Pandemi yang telah berlangsung sejak 2020 belum juga reda tahun ini telah memberikan dampak bagi setiap orang di dunia. Sedangkan untuk tahun ini, tema peringatan hari hemophilia sedunia adalah ‘Beradaptasi dengan Perubahan, Memelihara Kepedulian di Dunia Baru’. kondisi pandemic ini merupakan pengingat untuk kita agar terus beradaptasi dengan perubahan.
Saudara, teman atau kerabat kita yang menderita hemophilia harus terus didukung untuk mendapatkan pengobatan yang adekuat.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan share pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!
Leave a Reply