JAKARTA, KalderaNews.com – Jurusan biokimia yang merupakan jurusan baru gabungan dari ilmu kimia dan biologi. Istilah ini diperkenalkan oleh Karl Neuberg, seorang ahli kimia asal Jerman tahun 1903. Karl Neuberg mengungkap penelitian Karl Wilhelm Scheele dari Swedia tentang susunan kimia jaringan pada hewan dan tumbuhan.
Karl Neuberg dan Karl Wilhelm Scheele menyampaikan isolasi asam oksalat, asam laktat, asam sitrat, serta ester dan kasein dari sejumlah bahan yang ditemukan dari alam.
Biokimia berasal dari bahasa Yunani, yakni bio, yang artinya hidup, dan chemis, yang berarti kimia. Biokimia dimaknai sebagai ilmu yang mempelajari berbagai dasar kimia dan reaksi kimia kehidupan serta interaksi molekul dalam sel makhluk hidup.
BACA JUGA:
- Waktu SMA Dia Pernah Tidak Lulus Pelajaran Kimia, tetapi Kelak Meraih Nobel Bidang Kimia. Siapa Dia?
- 3 Alasan Ini Harus Dihempas Biar Cinta Total Pelajaran Kimia
- Inilah Daftar Lengkap Pemenang Nobel Kimia dari Masa ke Masa
Fredrich Wohler, seorang ahli kimia dari Jerman, pada awal abad ke-19 menjadikan biokimia sebagai sebuah bidang studi. Wohler membuat sebuah penelitian yang mengungkap keberadaan urea dalam urin manusia. Urea merupakan campuran antara alkali sianat yang dipanaskan dan ditambah dengan garam amonium. Urea ini merupakan zat buatan yang dapat dibuat di laboratorium.
Perkembangan biokimia berikutnya ditandai dengan penemuan ilmuwan bersaudara Eduard dan Hans Buchner yang menjelaskan tentang sel ragi. Buchner bersaudara mengungkapkan bahwa sel ragi yang telah mati masih akan mampu menyebabkan proses fermentasi gula menjadi alkohol.
Buchner bersaudara memberikan pandangan baru dalam perkembangan ilmu biokimia yakni adanya kemungkinan dilakukannya analisis reaksi biokimia dan prosesnya. Penelitian ini membuktikan bahwa proses biokimia dapat dilakukan di laboratorium (in vitro) dan tidak perlu menggunakan organisme hidup (in vivo). Penelitian yang dilakukan Buchner bersaudara itu menjadi wawasan baru tentang terobosan biokatalis, yakni katalisator alami yang mempercepat reaksi biokimia.
Perkembangan biokimia tidak hanya dilakukan oleh para ahli kimia. Ilmuwan biologi juga menunjukkan perannya dalam perkembangan biokimia ini. Salah satunya adalah Robert Hooke pada awal ke-17 yang melakukan penelitian terhadap sel dengan menggunakan mikroskop.
Saat mikroskop electron telah ditemukan pada pertengahan abad ke-20, ini membantu para ilmuwan untuk mengungkap struktur sel. Ilmuwan biologi lain yang berkontribusi terhadap perkembangan ilmu biokimia adalah Gregor Mendel. Mendel mengemukakan teorinya tentang pewarisan sifat.
Biokimia kemudian makin berkembang menjadi bidang studi bahkan jurusan dalam perkuliahan. Jurusan ini menjadi cabang baru dari ilmu yang sudah ada dan membuka lapangan kerja baru. prospek kerja baru yang membutuhkan lulusan biokimia antara lain sebagai berikut.
Bagian dari dunia medis
Prospek kerja yang pertama adalah bidang medis. Ilmu kedokteran yang terus berkembang membutuhkan lulusan biokimia untuk pengobatan dan pencegahan.
Riset dan Development bidang Farmasi dan Pangan
Lulusan biokimia yang telah terbiasa melakukan penelitian di laboratorium mempunyai banyak peluang sebagai peneliti di bidang farmasi dan makanan.
Dosen dan Pengajar
Alternatif lain sebagai lulusan biokimia adalah menjadi dosen dan pengajar. Sebagai pengajar, kamu akan berkesempatan untuk terus melanjutkan pendidikan.
Cabang ilmu baru, seperti biokimia, selalu mempunyai banyak kesempatan untuk menjadi lapangan kerja baru. Perkembangan ilmu di masa depan pasti membutuhkan lulusan yang kompeten.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan share pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply