JAKARTA, KalderaNews.com – Setiap perusahaan yang menjalankan program Corporate Social Responbility (CSR) penting untuk meninjau kembali agar mengetahui kesesuaian outcome dengan perencanaan. Karena itu, Universitas Nasional menggandeng PT. Karya Cita Konsultindo untuk bekerja sama.
Social Return on Investment (SRoI) merupakan salah satu metode analisis untuk membantu perusahaan memahami dan mengelola nilai sosial, lingkungan, dan ekonomi yang dihasilkannya. Namun, dalam penggunaan metode analisis SRoI dibutuhkan kecakapan sehingga data yang disajikan valid.
BACA JUGA:
- Sambut Mahasiswa Baru, UNAS Gelar PLBA Secara Virtual
- Sambut Mahasiswa Baru, UNAS Adakan Training Public Speaking
- Unas: Society 5.0 Andalkan Manusia Sebagai Komponen Utama Teknologi
Melihat hal tersebut Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Nasional (LPPM Unas) menyelenggarakan kajian, dengan tema “SRoI (Social Return on Investment): Mengkaji Dampak Program Inovasi Sosial’”
Advisory Board Indonesia Social Sustainability Forum W. Aris Darmono mengatakan bahwa SRoI dapat digunakan untuk menghitung outcome yang diharapkan dari sebuah program. Sehingga sebelum terjun ke lapangan dibutuhkan logical frame work yang lengkap agar program yang dijalankan sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan yang ada.
Dengan mengetahui besaran nilai SRoI, perusahaan dapat menentukan program yang akan memberikan dampak terbesar baik dari sisi sosial, ekonomi, dan lingkungan.
“SRoI bisa menjadi bahan sebagai pencapaian untuk perusahaan meningkatkan reputasi perusahaan,” jelas Darmono.
SRoI menjadi multidisiplin ilmu karena perlu mempertimbangkan sisi sosial, ekonomi, lingkungan, dan hukum. Kajian ini pun diikuti para dosen dan mahasiswa dari beberapa program studi seperti sosiologi, ekonomi hingga pasca sarjana biologi.
Ketua LPPM Unas Dr. Ir. Nonon Saribanon, M.Si, yang juga menjadi narasumber mengatakan bahwa SRoI menjadi pilihan karena lebih mudah memberikan penilaian dan kesimpulan dari sebuah program terutama dari sisi kelembagaan.
“Oleh karena itu, perusahaan harus lebih serius dalam membuat program sehingga program tidak hanya berlanjut namun terjadi perubahan sistemik”, ujar Saribanon.
Deputi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat dari LPPM Unas Dr. Tatang Mitra Setia, M.Si. berharap agar kegiatan serupa dapat dilaksanakan kembali karena topik pembahasan SRoI yang menarik dan sangat berguna terutama bagi para mahasiswa baik S1 maupun pasca sarjana.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!
Leave a Reply