Atasi Covid-19, UMM Ditunjuk Kembangkan Rumah Sakit Darurat

Peletakan batu pertama Rumah Sakit UMM khusus penanganan Covid-19
Peletakan batu pertama Rumah Sakit UMM khusus penanganan Covid-19 (KalderaNews.com/Dok. UMM)
Sharing for Empowerment

MALANG, KalderaNews.com – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ditunjuk untuk mengembangkan RS darurat penanganan Covid-19. Penunjukkan ini karena UMM telah memiliki Rumah Sakit (RS) sendiri dan telah dijadikan RS rujukan. Rumah Sakit yang baru berlokasi tidak jauh dari RS UMM. 

Bupati Malang, Drs. HM Sanusi, MM diundang untuk meletakkan batu pertama pembangunan RS tersebut. Hadir pula Wakil Bupati, Kapolres Malang, Komandan Kodim 0818 Malang-Batu serta beberapa undangan lainnya.

Dr. Fauzan, M.Pd selaku Rektor UMM menyampaikan ucapan terima kasih kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Kemenkes yang sudah membantu untuk merealisasikan pembangunan RS Covid tersebut.

BACA JUGA:

“Pembangunan RS ini menjadi tekad kami agar Malang, Indonesia dan dunia bisa segera bebas dari Covid-19,” ucap Fauzan dalam acara itu.

Dalam kesempatan yang sama, Drs. H. M. Sanusi, MM selaku Bupati Malang mengapresiasi UMM berkat usahanya yang sangat responsif dalam penanganan pandemi sejak pertama kali pandemi Covid-19 menyebar. 

“Banyak pihak yang mendukung dalam penanganan pandemi ini hingga akhirnya kasus corona menurun. Data terakhir yang saya dapat hanya tinggal 60 dari 14.600 RT di Kabupaten Malang yang masih kuning. Sisanya sudah menjadi wilayah hijau,” terang Sanusi.

Sanusi juga berharap agar UMM bisa berkontribusi di semua bidang. Tidak hanya berhenti di usaha penanganan Covid-19 saja, tapi terus eksis dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat.

Reva Sastrodiningrat, mewakili Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur menjelaskan, pengembangan RS ini merupakan upaya untuk mengentaskan masalah Covid-19 di wilayah Malang Raya. 

Apalagi melihat jumlah pasien Covid-19 di Indonesia yang mencapai 1.534.255 orang per 4 April. 

“Adapun sekitar 140.331 pasien positif yang ada di Jawa timur. 10.346 di antaranya berada di wilayah Malang Raya,” tutur Sastrodiningrat.

Berdasarkan data tersebut, beberapa rumah sakit ditunjuk untuk menjadi RS rujukan virus corona. Salah satunya adalah RS UMM. 

Pengembangan rumah sakit darurat penanganan Covid-19 dilakukan di atas lahan seluas 8.000 meter persegi. 

Nantinya akan disediakan 65 tempat tidur untuk ruang observasi serta 8 tempat tidur untuk ruang isolasi. Selain itu ada juga ruang screening dan fasilitas penunjang lainnya.

Reva menyampaikan pembangunan RS darurat tersebut menjadi bagian dari program Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menyediakan RS khusus Covid-19. 

“Harapannya pembangunan RS ini bisa terlaksana secara tepat, baik dari segi biaya, mutu serta waktu yang tepat 45 hari. Selain itu, semoga bisa segera didukung serta didukung oleh peralatan dan tenaga kesehatan yang memadai,” ungkapnya.

Reva juga berharap, pembangunan RS tersebut dapat senantiasa dipelihara dengan baik. Sekalipun nanti pandemi sudah menurun dan berakhir. 

“Insya Allah, RS ini nantinya akan dijadikan RS penyakit infeksius di Kabupaten Malang ketika pandemi usai,” pungkasnya.

 Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*