SEMARANG, KalderaNews.com – Semangat Kartini yang selalu bekerja keras, mandiri, tangguh, dan terus belajar, harus bisa menjadi teladan perempuan masa kini untuk menghadapi tantangan sekarang ini. Terus berinovasi dan siap bersaing adalah model Kartini zaman now.
Hal tersebut disampaikan Kepala Pusat Kependudukan, Perempuan, dan Perlindungan Anak LPPM Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) Dr. Arri Handayani dalam webinar Hari Kartini, di VIP Balairung UPGRIS.
Menurutnya, meski kondisi zaman yang sudah berbeda, semangat Kartini masih sangat relevan untuk diadopsi untuk menghadapi tantangan dan persoalan di zaman ini.
BACA JUGA:
- UAD Jadi PTS Pertama Pemilik Prodi Teknik Kimia Program Magister di Yogyakarta Tepat di Hari Kartini
- Kepala Perpusnas: Indonesia Bukan Malas Membaca, Tapi Kekurangan Bahan Bacaan
- Kembangkan Robotika dan Teknologi Agromaritim 4.0, UDINUS Jalin Kerjasama dengan IPB
“Mengacu pada apa yang sudah dilakukan Kartini pada masa lalu, dia adalah perempuan yang terus belajar, berjuang, pekerja keras, mandiri. Maka kita mencoba belajar mengadopsi semangan Kartini tersebut,” ujar Arri Handayani.
Meski di zaman sekarang sudah berkembang emansipasi wanita, Arri Handayani mengingatkan, agar hal tersebut bukan malah disalah-artikan untuk mengungguli laki-laki, melainkan berjalan berdampingan dalam menghadapi sesuatu.
“Nyatanya ada kelebihan dan kelemahan dari masing-masing, baik laki-laki maupun perempuan. Nah jika ini beriringan, maka akan memunculkan konsep yang lebih baik lagi, imbuhnya,” jelas Arri Handayani.
Perempuan atau istri, memiliki peran vital dalam keluarga. Mengingat tugas domestik dalam keluarga memang paling utama dari seorang perempuan atau istri. Meski demikian, menurutnya di zaman sekarang ini tidak salah jika seorang laki-laki atau suami juga membantu ranah domestik di dalam keluarga.
Bagi seorang perempuan yang punya kesibukan bekerja, bisa saja urusan domestik dibantu suami. Itu bisa saja lebih baik. Dengan komunikasi, komitmen, dan kerjasama yang baik tentunya.
Perempuan masa kini, lanjut Arri Handayani, harus mampu menjadi pribadi yang tangguh, mandiri, dan bertanggung jawab terhadap tugasnya di dalam keluarga.
“Semua harus belajar. Dengan itu, harapannya bisa menghadapi tantangan. Tidak malas-malasan. Karena tantangan ke depan pastinya semakin berat. Terus berusaha jadi perempuan yang mandiri, tangguh, dan tetap tanggung jawab dalam keluarga,” jelasnya.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply