JAKARTA, KalderaNews.com – Sejak didirikan pada tahun 361H/975M, Al-Azhar Mesir selalu berada di garda terdepan dalam pendidikan dan pengembangan dakwah Islam yang moderat dan toleran. Pengaruh lembaga yang berdiri di masa kekuasaan Dinasti Fathimiah ini juga bukan hanya di Mesir, tapi juga di seluruh dunia.
“Maka tidak berlebihan jika Al-Azhar disebut sebagai benteng wasathiyyah Islam,” tandas Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam Webinar Peringatan 1.081 tahun Al-Azhar, Selasa, 20 April 2021.
Webinar bertema “Peran Al-Azhar dan Ulamanya dalam Memperkuat Hubungan Diplomatik Indonesia-Mesir” ini digelar oleh Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia.
BACA JUGA:
- Universitas Al Azhar Indonesia Kenalkan Kehidupan Kampus Secara Virtual
- Deadline Jalur Beasiswa KIP Kuliah di Universitas Al Azhar Indonesia 15 Agustus 2020
- Seluk Beluk PUSIBA Indonesia, Satu-satunya Cabang Al-Azhar di Luar Mesir
Bagi masyarakat muslim Indonesia, terang Menag, Al-Azhar telah memberikan banyak inspirasi dalam mengukuhkan kehidupan keagamaan yang moderat, berasaskan tradisi keislaman ahlussunah wal jama’ah.
Bahkan, karya-karya pemikiran ulama Al-Azhar telah mewarnai pemahaman dan pergerakan keagamaan di tanah air jauh sebelum Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terbentuk.
Leave a Reply