Kenapa Nyepi Disebut Tahun Baru Saka? Begini Penjelasannya

Ilustrasi: Hari Raya Nyepi. (KalderaNews.com/repro:y.prayogo)
Ilustrasi: Hari Raya Nyepi. (KalderaNews.com/repro:y.prayogo)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Umat Hindu merayakan hari raya Nyepi yang disebut juga perayaan Tahun Baru Saka. Apakah ada kalender Saka? Dan bagaimana sejarahnya?

Kalender Saka merupakan kalender yang berasal dari India, yang merupakan sebuah penanggalan syamsiyah qomariyah (candra surya) atau kalender lunisolar.

Penggunaan kalender Saka tak hanya digunakan masyarakat Hindu India saja, namun juga digunakan masyarakat Indonesia, terutama di Bali dan beberapa daerah di Jawa, seperti di Tengger atau sekitar Gunung Bromo.

BACA JUGA:

Kalender Saka dibagi menjadi 12 bulan, yaitu:

  • Srawasanamasa: bulan Juli-Agustus
  • Bhadrawadamasa: bulan Agustus-September
  • Asujimasa: bulan September-Oktober
  • Kartikamasa: bulan Oktober-November
  • Margasiramasa: bulan November-Desember
  • Posyamasa: bulan Desember-Januari
  • Maghamasa: bulan Januari-Februari
  • Phalgunamasa: bulan Februari-Maret
  • Cetramasa: bulan Maret-April
  • Wesakhamasa: bulan April-Mei
  • Jyesthamasa: bulan Mei-Juni
  • Asadhamasa: bulan Juni-Juli

Sejarah kalender Saka di Pulau Jawa terjadi pada abad ke-4 Masehi, di mana agama Hindu berkembang pesat kala itu. Sistem penanggalan ini dibawa seorang pendeta bangsa yang bergelar Aji Saka dari Kshatrapa, Gujarat, India yang mendarat di Rembang, Jawa Tengah, pada 456 Masehi.

Kalender Saka menjadi kalender resmi di masa Kerajaan Majapahit. Kalender ini digunakan di Jawa hingga abad ke-17. Kalender Saka dihapus dari Jawa oleh Sultan Agung Ngabdurahman Sayidin Panotogomo Molana Matarami (1613-1645), lalu diganti dengan kalender Jawa yang mengikuti kalender Hijriyah.

Namun, kalender ini tetap digunakan masyakarta di Bali yang mayoritas beragama Hindu, yang kemudian dikenal dengan kalender Saka Bali.

Kalender Saka Bali berpedoman pada kalender matahari dalam penentuan awal dan akhir tahun. Akhir tahun terjadi pada tilem atau awal bulan kesanga pada saat bulan mati yang terjadi antara Maret-April. Saat itu dilaksanakan upacara Tawur Kesanga dan di hari esoknya umat Hindu merayakan Hari Raya Nyepi yang juga dikenal sebagai Tahun Baru Saka.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*