JAKARTA, KalderaNews.com – Membangun keterampilan kerjasama pada anak sejak usia dini akan lebih baik daripada mengajarkan keterampilan ini pada saat anak sudah tumbuh dewasa.
Keterampilan ini bisa diberikan orang tua kepada anak agar anak paham jika manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan satu sama lain.
Orang tua bisa mengajarkan anak mengenai kerjasama dengan mudah. Misalnya, melibatkan anak dalam aktivitas rumah tangga dengan porsi yang sesuai umurnya.
BACA JUGA:
- 4 Tips Dampingi Anak Belajar Daring di Rumah
- Mulai Frustasi? Begini Tips Mendampingi Anak Belajar di Rumah, Yuk Simak!
- 6 Cara Membantu Putra-Putri Kita Mandiri dalam Belajar
Namun juga perlu memberikan penjelasan pada anak jika kerjasama bukan berarti anak melakukan apa yang diinginkan orang dewasa atau orang lain. Tetapi lebih menekankan pada memberi dan menerima sesuatu yang disepakati bersama-sama untuk dilakukan bersama-sama.
Nah, berikut adalah tip yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk membangun keterampilan kerjasama anak:
Membiasakan Anak Bergiliran
Bergiliran adalah cara yang baik untuk membantu anak memahami lingkungan sosial. Misalnya, ada dua orang anak yang ingin menggunakan mainan mobil-mobilan yang sama, maka anak yang mendapatkan giliran pertama akan menyerahkan mobil tersebut kepada temannya setelah ia selesai menggunakannya.
Tanamkan budaya bergiliran atau antre agar anak bisa menghargai waktu dan lingkungan sekitarnya.
Tunjukkan Bahwa Kontribusi Anak Penting
Penting bagi orang tua untuk menunjukkan mengapa dan bagaimana kontribusi anak itu penting. Jadi ketika berkomunikasi dengan anak, orang tua tidak hanya menggunakan kata “jangan, tidak”, maupun kalimat perintah lainnya tanpa memberikan alasan yang dipahami oleh anak mengapa mereka harus ikut melakukannya.
Contohnya, ketika mengajak anak untuk menyapu lantai bersama-sama tumbuhkan empati dan jelaskan pada anak bahwa melalui sapu lantai rumah akan bersih. Jika rumah bersih, tidak ada kotoran, kuman, yang membuat keluarga sakit. Rumah pun lebih terlihat bersih.
Katakan pada anak, satu pekerjaan jika dilakukan bersama-sama akan lebih cepat selesai. Hal ini juga dapat dilakukan ketika mengajak anak untuk merapikan tempat tidur atau hal lainnya.
Memecahkan Masalah Bersama-Sama
Memberikan kesempatan dan membiasakan anak untuk memecahkan masalah bersama-sama juga dapat membantu melatih anak untuk tidak menyerah pada keadaan.
Misalnya ketika membuat karya bersama dengan pesan, bahan yang diperlukan hanya ada satu, maka ajak anak untuk berdiskusi memecahkan masalah tersebut, “Bagaimana caranya ya agar kalian berdua dapat menggunakan kuas ini? Apa yang dapat kita lakukan?” tanyakan kepada setiap anak tentang pendapat mereka, lalu buat kesepakatan yang disetujui oleh mereka.
Beri Anak Pilihan
Berikan kesempatan kepada anak untuk memilih sesuatu dan biarkan mereka menyampaikan alasannya. Orang tua perlu mendengar pendapat anak dan jadikan itu sebagai bahan pertimbangan sebelum memutuskan sesuatu untuk si buah hati.
Misalnya, ketika ingin merapikan rumah tanyakan pada anak dia ingin mengerjakan bagian yang mana. Apakah ia ingin membersihkan meja, merapikan mainan, menata sepatu, dan lain-lain.
Berikan Penguatan Positif dan Pujian
Apabila anak mampu melakukan sesuatu hal ini harus diberikan penguatan positif dengan memberikan pujian. Pujian yang tepat dan sesuai dengan apa yang anak kerjakan, dapat membuat anak terlibat dalam hubungannya dan menjadi pribadi yang lebih percaya diri.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply