![Pemasangan Solar Panel Pemasangan Solar Panel](/wp-content/uploads/2019/08/Pemasangan-Solar-Panel-640x381.jpeg)
JAKARTA, KalderaNews.com – Berdasarkan penelitian yang dihimpun ANU University, sinar matahari di wilayah Indonesia mampu menghasilkan listrik sebesar 640.000 Terrawatt per jam (TWh) per tahun dari energi matahari.
Potensi sedemikian besarnya tidak diimbangi dengan investasi pada sektor energi terbarukan, sehingga mengakibatkan kontribusi energi surya pada tahun 2019 baru mencapai 1,7% dari total energi listrik. Padahal, jika merujuk ke draft Kebijakan Energi Nasional (KEN) Pemerintah Republik Indonesia, target bauran Energi Terbarukan (EBT) diupayakan mencapai 23% pada tahun 2025.
Berbagai faktor melatarbelakangi kondisi ini. Jika ditarik dari sudut pandang politik maka kejayaan Indonesia terhadap cadangan energi fosil di masa lampau menciptakan suatu skema ketergantungan yang sulit dilepaskan.
BACA JUGA:
- Apa sih Bedanya Energi Baru dan Terbarukan?
- Indonesia-Belanda Gencar Dorong Kolaborasi Penelitian untuk Inovasi Berkelanjutan
- Ignasius Jonan Ajak Siswa Tarakanita Hemat Energi Fosil
Energi fosil telah menjadi pondasi dari sistem energi, pertumbuhan ekonomi, dan gaya hidup modern masyarakat Indonesia selama berpuluh-puluh tahun, Ketergantungan ini mendorong 90% energi listrik di Indonesia, pada tahun 2019, masih didominasi energi fosil (batu bara, gas, diesel, dll).
Leave a Reply