JAKARTA, KalderaNews.com – Pusat Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya menggelar pelatihan wirausaha sosial secara daring bertajuk Digital Active Citizens Social Enterprise (ACSE) Training. Pelatihan ini berlangsung mulai 18 Maret hingga 27 Maret 2021.
Pelatihan ini merupakan hasil kerjasama PPM UAJ dengan British Council. Tujuannya untuk mendorong dan membantu pemimpin serta penggerak usaha sosial untuk mewujudkan dampak sosial, lingkungan dan budaya yang berkelanjutan di tengah-tengah masyarakat.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Sih Yuliana Wahyuningtyas menyebut pentingnya wirausaha sosial ini dalam upaya membangun komunitas yang mandiri, berkelanjutan, berdaya dan sejahtera.
BACA JUGA:
- Unika Atma Jaya Jakarta PTS Terbaik Ketiga di Indonesia Versi QS WUR
- Yuk Jadi Relawan Covid-19 Bersama Unika Atma Jaya Jakarta!
- Jurnal Mitra Unika Atma Jaya Jakarta Raih Akreditasi SINTA
Pelatihan ini diikuti pemimpin atau penggerak usaha sosial, fasilitator komunitas, akademisi serta orang yang bekerja dalam mengambil keputusan di daerah yang memiliki perhatian pada pengembangan usaha sosial dan komunitas berbasis usaha sosial.
Senior Programms Manager British Council Indonesia, Ari Sutanti menyebut, upaya untuk memajukan wirausaha sosial dibutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak. Terutama universitas yang dipercaya sebagai wadah lahirnya inovasi, gagasan dan pengetahuan baru untuk mengantar masyarakat yang lebih baik dan maju.
“Sebagai tempat berkumpul para akademisi, pusat ilmu pengetahuan dan pertukaran ilmu yang robust kami berharap universitas yang menjadi tulang punggung. Sehingga keilmuan dan praktik-praktik yang cerdas dapat menjadi lebih banyak bermunculan,” ujar Sutanti.
Sutansi juga menjelaskan kalau British Council memiliki tanggung jawab untuk memastikan kualitas program pelatihan dan modul sesuai dengan standar global yang juga diterapkan di delapan puluh negara seperti Korea Selatan, Vietnam, Myanmar, Filipina, Malaysia dan negara-negara di benua Eropa dan Afrika.
Peserta pelatihan wirausaha sosial ini adalah pelaku aktif di bidang sosial atau kewirausahaan dengan latar belakang wirausaha sosial yang sedang mengembangkan usaha sosial berbasis komunitas.
Selain itu juga ditujukan kepada para fasilitator atau pendamping komunitas yang sedang memperkuat aktivitas melalui wirausaha sosial.
Tidak hanya mereka, ternyata program ini juga ditujukan kepada akademisi yang mengajarkan tentang wirausaha sosial dan akademisi yang memfasilitasi komunitas atau aktifitas akademik melalui wirausaha sosial.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply