Sah, Ketika Kampus “Dijodohkan” dengan Dunia Usaha dan Industri

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D. (KalderaNews.com/Ist.)
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D. (KalderaNews.com/Ist.)
Sharing for Empowerment

SEMARANG, KalderaNews.com – Kini, mahasiswa tak hanya dituntut belajar di ruang-ruang kelas. Mahasiswa masa kini juga wajib belajar di luar kelas, membangun kemampuan diri agar lebih siap masuk dalam dunia usaha dan industri.

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemendikbud telah membuat beraneka program pada Kampus Merdeka yang mendorong mahasiswa mengeksplorasi kemampuannya. Kampus Merdeka juga dirancang agar mahasiswa dapat turut mewujudkan transformasi pendidikan.

BACA JUGA:

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Nizam kala memberikan Kuliah Umum Implementasi Kampus Merdeka di Universitas Islam Sultan Agung Semarang, Jawa Tengah.

“Dulu mahasiswa diajarkan dalam ruangan-ruangan, satu orang fokus dengan satu program studi. Sekarang dengan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, kita dorong agar mahasiswa bisa mengasah potensi yang dimiliki di program studi lain yang setara dengan 20 SKS,” kata Nizam.

Kampus, lanjut Nizam, menjadi mesin terpenting dalam akselerasi pertumbuhan ekonomi dan kemajuan bangsa. Maka, kampus harus membangun sinergi dengan Dunia Industri dan Dunia Usaha (DUDI), pemerintah setempat, masyarakat, perbankan, serta inkubasi bisnis juga perlu diperkuat.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*