JAKARTA, KalderaNews.com – Sejumlah kalangan melontarkan kritik kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), lantaran tak mencantumkan secara ekspisit kata “agama” di Peta Jalan Pendidikan 2020-2035.
Namun, hal ini dibantah Kemendikbud. Dalam Peta Jalan Pendidikan 2020-2035 telah tercantum tujuan membangun profil Pelajar Pancasila sebagai SDM Unggul. Diantara profil tersebut adalah pelajar yang “beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia”.
BACA JUGA:
- Kabar Gembira, Bantuan Kuota Kemendikbud Akan Disalurkan Mulai 11 Maret 2021
- Kemendikbud Luncurkan Guru Belajar dan Berbagi Calon Guru ASN PPPK, Begini Penjelasannya
- Demi Lolos Seleksi PPPK, Mendikbud Bekali Guru Honorer Materi Belajar
Pelaksana tugas (plt.) Kepala Biro Kerja Sama dan Humas Kemendikbud, Hendarman menyebutkan, pengembangan SDM unggul harus bersifat holistik dan tak terfokus kepada kemampuan kognitif saja.
Selain kompetensi abad 21, Peta Jalan Pendidikan 2020-2035 juga dirancang agar ekosistem pendidikan mampu menghasilkan anak-anak Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.
“Agama sangat esensial bagi kita, bangsa Indonesia dan karenanya kami refleksikan pada profil Pelajar Pancasila. Kemendikbud tidak pernah berencana menghilangkan pelajaran agama. Pelajaran agama akan tetap ada,” tegas Hendarman yang juga Kepala Pusat Penguatan Karakter Kemendikbud.
Leave a Reply