Pendidikan Agama Islam di Sekolah Cikal Setu Bukan Sekadar Teori di Kelas

Religion Day di Sekolah Cikal
Religion Day di Sekolah Cikal (KalderaNews/Dok. Sekolah Cikal)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Kepala Sekolah Cikal Setu, Siti Fatimah menegaskan secara umum pendidikan agama adalah sarana transformasi pengetahuan positif terhadap kompetensi dan memperkaya karakter secara utuh.

“Pendidikan agama merupakan sarana transformasi pengetahuan dalam aspek keagamaan (aspek kognitif), sebagai sarana transformasi norma serta nilai moral untuk membentuk sikap (aspek afektif), yang berperan dalam mengendalikan perilaku (aspek psikomotorik) sehingga tercipta karakter yang utuh,” tegasnya dalam keterangan pers yang diterima KalderaNews, Sabtu, 6 Februari 2021.

Pendidik yang akrab disapa Sifa itu menambahkan Sekolah Cikal Setu di tahun ini menambahkan variasi pengetahuan agama Islam dengan menambahkan kredit program Agama Islam.

BACA JUGA:

“Penambahan kredit di Program Agama Islam di Sekolah Cikal Setu di 2021 ini merupakan resolusi baik yang Cikal kembangkan dengan terus bertransformasi dalam dunia pendidikan serta melihat kebutuhan belajar dan tingginya rasa ingin tahu murid.”

Secara umum, pendidikan Agama Islam di Sekolah Cikal Setu pun tidak hanya sekadar memberikan instruksi, melainkan juga memberikan ruang dan waktu yang terbuka bagi murid untuk merealisasikannya.

Sebagai sekolah yang memfokuskan pada pendekatan personalisasi, Sekolah Cikal selalu memberikan hak untuk memilih pelajaran atau program, dan menjalankan proses belajar dengan berdiskusi serta melalui pembiasaan, bukan hafalan.

Meskipun Sekolah Cikal bukan sekolah Agama, Cikal berupaya untuk menghadirkan variasi dan keberagaman pengetahuan tentang Islam agar murid dapat membangun keseimbangan hidup. Jadi, pendekatan secara positif, dan pengetahuan yang komprehensif akan membuat murid lebih siap menghadapi tantangan informasi masa depan dengan lebih kritis.

“Dengan hadirnya program agama Islam yang lebih beragam, dan lebih komprehensif, antara lain Aqidah Akhlaq, Ulumul Qur’an, Al-Qur’an and Sciences, Al Qur’an and Public Speaking, hingga sejarah, hukum dan kebudayaan Islam, kami berharap murid-murid Cikal, khususnya yang beragama Islam, akan tumbuh dengan karakter yang kuat sesuai dengan Kompetensi 5 Bintang Cikal (5 stars competencies), ” jelasnya.

Ia pun menambahkan bahwa dengan integrasi pengetahuan dan pembiasaan yang bukan sekadar pembelajaran teori di kelas, murid nantinya juga mengetahui dan memahami perlunya keseimbangan antara “vertical line”, hubungan antara hamba dan Tuhannya, dan “horizontal line”, hubungan antara sesama manusia sebagai bagian dari anggota masyarakat dunia.

Pendidik Agama Islam di Sekolah Cikal Setu, Mansur Solichan menambahkan program agama Islam di Cikal selalu bersifat dinamis, terkait dengan studi kasus, maupun diskusi.

“Topiknya akan selalu berganti dan tidak monoton. Program yang dinamis akan selalu dikaitkan isu agar jadi lebih dalam, penuh dan perspektif. Dengan harapan akhir, murid akan memperdalam kompetensi keagamaan dan memperkaya karakternya, serta lebih mendapatkan pendalaman informasi yang lebih kaya dan utuh.”

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*