JAKARTA, KalderaNews.com – Program Sekolah Penggerak adalah penyempurnaan dari program transformasi sekolah yang sudah ada sebelumnya. Dalam peluncuran Program Sekolah Penggerak, Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan bahwa kolaborasi seluruh ekosistem pendidikan menjadi kunci keberhasilan kebijakan ini.
BACA JUGA:
- Apa Itu Merdeka Belajar Episode 7: Program Sekolah Penggerak?
- Unpar dan Ukrida Mulai Genjot Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)
- Nadiem Makarim: Inilah Delapan Fokus Merdeka Belajar Tahun 2021
Mendikbud menjelaskan, program ini akan mempercepat transformasi pendidikan di daerah. Maka, sangat penting adanya tempat untuk saling berkonsultasi merujuk pada kearifan lokal masing-masing daerah, sehingga sekolah lebih terinspirasi dalam melakukan perubahan.
“Sekolah penggerak bisa mementor sekolah di sekitarnya dan Sekolah Penggerak akan diberikan sumber daya pendukung. Antardaerah akan saling belajar, karena semangat program ini bukan kompetisi, melainkan kolaborasi,” papar Mendikbud Nadiem.
Mewakili Mendagri, Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Sekjen Kemendagri), Muhammad Hudori memberi dukungan terhadap program Sekolah Penggerak melalui kebijakan:
- Pemda segera memahami konsep program Sekolah Penggerak secara menyeluruh
- Membuat kebijakan daerah sebagai tindak lanjut untuk mendukung program Sekolah Penggerak dengan berpedoman pada norma, standar, prosedur, dan kriteria (NSPK) yang ditetapkan Kemendikbud
- Dinas terkait segera memetakan kebutuhan untuk mendukung pelaksanaan program Sekolah Penggerak
- Tidak merotasi kepala sekolah, guru, dan SDM lainnya selama minimal empat tahun, terutama untuk sekolah negeri di Sekolah Penggerak.
“Ini perlu kolaborasi, pembinaan, serta pengawasan di tingkat pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten/kota. Maka, diharapkan Kemendikbud segera menetapkan kriteria sehingga daerah bisa segera menyesuaikan kebijakannya dengan program yang dimaksud,” kata Muhammad Hudori.
Leave a Reply