Dirjen Dikti: Perguruan Tinggi Menjadi Agen Transformasi Industri 4.0

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D. (KalderaNews.com/Ist.)
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D. (KalderaNews.com/Ist.)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Menghadapi situasi kompleks seperti sekarang, Indonesia terus mengejar ketertinggalan untuk menjadi negara maju. harapannya, 20 tahun ke depan, Indonesia menjadi kekuatan ekonomi ke-5 dunia dapat terwujud.

Untuk mewujudkan mimpi itu, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D mengatakan, hal tersebut harus dipersiapkan dengan baik melalui penciptaan manusia unggul dalam memajukan bangsa.

BACA JUGA:

“Dari sisi tantangan global kita bisa melihat satu unsur demografi dunia, yaitu urbanisasi dengan 60% penduduk Indonesia tinggal di kota dan teknologi yang semakin canggih, sehingga dapat mempermudah perdagangan internasional,” tutur Nizam saat memberikan Kuliah Umum bertajuk “Adaptasi Pendidikan Nasional Menghadapi Situasi Kompleks: Disrupsi Pandemi dan Teknologi” yang digelar Sekolah Kajian Strategik dan Global (SKGS) Universitas Indonesia.

Nizam menambahkan, bila kreativitas digabungkan dengan kemampuan teknologi maka muncullah unicorn dan decacorn yang mampu mengembangkan perekonomian yang lebih baik.

“Jika dilihat dari jumlah startup, Indonesia harus bangga karena kita berada di urutan ke-5 di dunia dengan kreativitas yang sangat luar biasa. Sehingga apabila dipersiapkan manusia unggul dengan kemampuan teknologi di revolusi industri ke-4 dapat membuat lompatan besar di masa depan,” ujarnya.

Di sisi lain, ada tantangan bahwa apa yang dipelajari di kampus terkadang tidak selaras dengan kebutuhan dunia kerja. Maka, melalui semangat Kampus Merdeka, diberikan ruang yang luas bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri dan potensi yang dimiliki, agar siap masuk ke dunia kerja.

Mengutip prediksi McKinsey, Nizam mengatakan bahwa dalam 10 tahun ke depan banyak lapangan pekerjaan akan hilang dan tergantikan oleh teknologi. Hal ini menjadi tantangan bagi perguruan tinggi untuk menyiapkan kompetensi yang sesuai dengan lapangan pekerjaan baru, sehingga menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan zaman.

“Program Kampus Merdeka diharapkan dapat menghasilkan lulusan dengan hardskill sesuai dengan dunia profesi, softskill yang berpengaruh pada kehidupan dan memiliki networking pada dunia kerja dengan pengalaman yang sangat penting sehingga menciptakan lulusan yang profesional dengan ekosistem kampus yang sehat, aman, dan nyaman,” ujar Nizam.

Kampus, kata Nizam, harus hadir sebagai mata air bagi kehidupan. “Fungsi terbesar perguruan tinggi yaitu membawa masyarakat untuk mentransformasikan industri 4.0 dengan memanfaatkan teknologi sebagai pelayanan demi kemajuan dan kesejahteraan bangsa dan negara,” kata Nizam.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*