SURABAYA, KalderaNews.com – Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Wikan Sakarinto kembali menegaskan pentingnya membangun institusi pendidikan vokasi yang berkualitas untuk mencapai SDM vokasi yang unggul dan sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
“Ke depannya pasti kita akan melihat antrean masuk SMK, politeknik, maupun universitas, institut, sekolah tinggi dan akademi (unista) vokasi. Di sana mereka akan mendapatkan pengalaman dan praktik kerja yang kuat untuk kepentingan modal karier masa depan mereka nantinya,” ucap Wikan optimistis.
BACA JUGA:
- Kemdikbud Awali Tahun 2021 dengan Capaian Merdeka Belajar Program SMK dan Vokasi
- Pekan Pendidikan dan Penelitian WINNER Bahas Aspek Pendidikan Vokasi dengan Swasta
- SMK di Indonesia Tidak Kalah dengan Sekolah Vokasi di Jepang
Tidak dapat dipungkiri, pendidikan vokasi kini makin mengemuka dengan berbagai pilihan program studi yang ditawarkan. Tak hanya itu, ciri khas pendidikan vokasi yang lebih banyak menempatkan menerapkan unsur praktik, menjadikan peserta didik dapat merasakan pengalaman yang lebih dekat dengan situasi riil dunia kerja yang akan mereka hadapi.
Keuntungan lainnya yang bisa didapatkan saat melanjutkan ke pendidikan vokasi adalah ketersediaan lapangan kerja yang lebih luas.
“Seorang sarjana terapan atau diploma memiliki kesempatan diterima bekerja lebih tinggi karena keahlian yang dimiliki benar-benar spesifik dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau instansi tertentu,” terang Wikan.
Wikan Sakarinto mengistilahkan, jika tangan kanan seorang lulusan vokasi memegang ijazah, transkrip, dan sertifikat keterampilan maka tangan kirinya memegang produk nyata yang ia hasilkan selama menempuh pendidikan vokasi. Seperti itulah gambaran lulusan sarjana terapan.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply