JAKARTA, KalderaNews.com – Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, setidaknya ada dua kendala yang menjadi catatannya dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ) di Madrasah.
BACA JUGA:
- Seluk Beluk dan Tantangan Nyata Akreditasi Nasional Sekolah, Madrasah dan SPK di Tahun-tahun Mendatang
- Duh, Jumlah Sekolah/Madrasah dengan Peringkat B Di BAN-S/M 2020 Masih Dominan
- 30 Persen dari 542.901 Guru Madrasah Non PNS Belum Tertarik Cairkan Uang BSU
Pertama, berdasarkan klarifikasi dan investigasi dari tim Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, ada lebih dari 13 ribu madrasah berada di area blank spot atau tidak terjangkau signal provider internet.
“Ada 13.790 madrasah yang berada pada wilayah blank spot. Jadi, mau diisi pulsa berapa pun tidak bisa dipakai. Memang tidak ada ketidaktersediaan infrastruktur,” kata Menag Yaqut.
Kedua, masih ada madrasah yang berada di kawasan yang tidak mendapat aliran listrik. Setidaknya, ada sekitar 11.998 madrasah yang tidak mendapat aliran listrik. “Ini Indonesia di tahun 2021, masih ada madrasah yang tidak mendapat aliran listrik,” tegas Menag Yaqut.
Menag Yaqut mengakui telah melakukan komunikasi dengan pihak terkait, mulai dari provider telekomunikasi hingga penyedia layanan listrik, terutama dalam hal memfasilitasi madrasah menjalankan PJJ.
“Tentu kami terus melakukan komunikasi baik dengan penyedia atau provider atau telekomunikasi provider ini agar bisa memberikan fasilitas-fasilitas terkait dengan pembelajaran jarak jauh ini, dan dengan perusahaan listrik negara, karena ada 11.998 madrasah yang belum teraliri listrik,” tutur Menag Yaqut.
“Kendala ini menjadi catatan kami, dan terus diupayakan agar dapat segera teratasi,” janji Menag Yaqut.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply