![Dr. Maulahikmah Galinium, S.Kom., M.Sc. Dean of Faculty of Engineering and Information Technology sekaligus dosen senior di Pascasarjana Swiss German University (SGU), Dr. Maulahikmah Galinium, S.Kom., M.Sc.](/wp-content/uploads/2021/01/Dr.-Maulahikmah-Galinium-S.Kom_.-M.Sc_.-600x381.jpeg)
TANGERANG, KalderaNews.com – Pandemi Covid-19 telah menyebabkan darurat pendidikan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Banyak institusi perguruan tinggi di dunia “terpaksa” alias mau tidak mau beralih ke pembelajaran online.
Persoalan-persoalan baru pun bermunculan terkait dengan ketersediaan infrastruktur digital, keterampilan digital hingga karakteristik teknologi.
Secara lebih konkret lagi, kesenjangan sosial, ketersediaan akses, dan keterampilan digital melahirkan masalah multidimensi yang ujung-ujungnya mengerucut pada persoalan kompetensi dan kualitas lulusan.
BACA JUGA:
- Daya Tarik Program Magister Manajemen (MM) di SGU Saat Pandemi Covid-19
- Program Master of Information Technology SGU Fokus pada Transformasi Digital dan Analisis Malware
- Fast Track Program MA di SGU Berbasis Studi Kasus
Dean of Faculty of Engineering and Information Technology sekaligus dosen senior di Pascasarjana Swiss German University (SGU), Dr. Maulahikmah Galinium, S.Kom., M.Sc. menegaskan kendati ada pandemi Covid-19, SGU sebagai universitas internasional pertama di Indonesia menjamin kompetensi .
“Kualitas lulusan S2 SGU dari sistem online karena pandemi Covid-19 tidak akan jauh berbeda dengan lulusan saat masih offline karena S2 itu lebih ke arah analisis dan menggabungkan case study. Jadi nggak akan jauh berbeda,” tandasnya optimis saat berbincang dengan KalderaNews baru-baru ini.
Leave a Reply