JAKARTA, KalderaNews.com – Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) melalui Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi (PAIR) menghasilkan 2 varietas kedelai unggul, Sugentan 1 dan Sugentan 2. Sugentan merupakan kependekan dari Super Genjah BATAN. Ini adalah varietas kedelai hasil perbaikan dari varietas Argomulyo.
BACA JUGA:
- Bantu Tingkatkan Ekonomi Warga, Uhamka Adakan Pelatihan Budi Daya Lele
- Uhamka Sediakan Laboratorium Tes Covid-19. Bisa Rapid Test Hingga Swab
- Kalbis Institute Gandeng Swasta untuk Pemulihan Pariwisata Indonesia. Apa Benefitnya?
Kepala BATAN, Anhar Riza Antariksawan mengatakan, kurangnya pasokan kedelai pasti memicu kenaikkan harga kedelai di pasaran sehingga berdampak pada produksi makanan berbahan baku kedelai. Kedelai itu merupakan salah satu bahan pangan yang sangat dibutuhkan sebagian besar masyarakat Indonesia, apalagi kedelai terkait erat dengan makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia, yaitu tempe, tahu, dan kecap, katanya.
Sebagai lembaga penelitian, BATAN melihat hal ini juga sebagai momentum untuk kembali menguatkan program swasembada kedelai secara nasional. Permasalahan ketersediaan benih unggul, lahan, dan harga kedelai perlu dicarikan solusi oleh semua kementerian dan lembaga yang terkait, tambahnya.
Selama ini, kata Anhar, BATAN juga berkontribusi dalam penyediaan benih unggul kedelai. Hingga kini, BATAN telah menghasilkan 14 varietas unggul benih kedelai yang sebagian besar telah diperkenalkan kepada para petani yang bekerja sama dengan pemerintah daerah dan perguruan tinggi.
Anhar berharap, varietas benih unggul kedelai hasil mutasi radiasi gamma yang dihasilkan BATAN ini dapat dijadikan varietas yang dimanfaatkan secara nasional. Meskipun peningkatan produksi kedelai tidak hanya ditentukan oleh jenis varietasnya saja, namun juga dipengaruhi faktor lain, seperti teknik budi daya, ketersediaan lahan, dan harga kedelai di tingkat petani.
Peneliti BATAN, Arwin mengatakan, varietas unggul kedelai Sugentan 1 dan Sugentan 2 adalah hasil perbaikan varietas yang telah ada sebelumnya, yaitu Argomulyo. Melalui proses penyinaran radiasi gamma pada dosis 250 gray, didapatkan varietas baru yang memiliki karakter lebih baik dibandingkan varietas induknya.
Sugentan memiliki keunggulan, seperti umur tanamnya super genjah atau sekitar 67-68 hari lebih cepat dibandingkan induknya yang mencapai umur antara 86-87 hari. Produktivitasnya juga lebih tinggi, yakni 3,01 ton per ha dengan rata-rata 2,5 ton per ha, sedangkan induknya pada kisaran 2,2-2,4 ton/ha.
Sugentan 1 dan Sugentan 2 ini diklaim sebagai varietas kedelai yang tahan terhadap penyakit karat daun, hama pengisap polong, dan hama ulat kerayak. Kedua varietas ini tergolong super genjah, sehingga cocok ditanam di lahan sawah atau tegalan.
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan di-share pada saudara, sahabat, dan teman-temanmu!
Leave a Reply