Kamu Sedang Bucin? Begini Penjelasan Ilmiah Dekan Psikologi Universitas Esa Unggul

Ilustrasi: Penjelasan ilmiah tentang bucin. (KalderaNews.com/Ist.)
Ilustrasi: Penjelasan ilmiah tentang bucin. (KalderaNews.com/Ist.)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Ngomongin masalah percintaan, pasti tak akan ada habisnya. Kini marak istilah “bucin” alias budak cinta. Apa sih bucin itu?

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memang belum memasukkan kata “bucin”. Jadi, belum ada penjelasan secara baku arti kata bucin. Nah, berikut ini penjelasan singkat tentang bucin dari Dekan Fakultas Psikologi Universitas Esa Unggul, Dra. Sulis Mariyanti, M.Si, Psi.

BACA JUGA:

Menurut Sulis, saat seseorang menjalin cinta dengan lawan jenisnya akan melepaskan hormone oksitosin dan hormone vasopressin diotaknya. Hormon inilah yang menguatkan ikatan secara psikologis dan menguatkan kepercayaan pada seseorang, sehingga ikatan emosional akan sangat kuat sekali. So, di sinilah seseorang mengalami ke-bucin-an.

Nah, dari proses tersebut kita jadi mengerti perilaku yang irasional dari para bucin ini yang dijelaskan secara rasional. Sekali lagi, ini karena hormone oksitosin dan hormone vasopressin digelontorkan secara berlebihan,” jelasnya.

Suliskan melanjutkan bahwa jika seorang pasangan kekurangan dua hormon tersebut, maka tidak akan mengalami perilaku bucin, atau hanya berhenti di passionate love saja.

Pelepasan hormone oksitosin dan hormone vasopressin juga berbeda-beda setiap pribadi. “Jadi mau jadi bucin atau enggak itu soal pilihan. Tuhan menganugerahkan otak kepada kita untuk memutuskan menyerah pada proses kimiawi di dalamnya atau mengandalkan frontal korteks dengan menjaga rasionalitas. Itu sebuah pilihan,” katanya.

Nah, Sulis berpesan, agar menjalin cinta dengan memposisikan pasangan sewajarnya alias tidak berlebihan. “Memang kadang tidak mudah, tetapi harus mampu mengatur dengan menjaga keseimbangan rasionalitas serta memberikan peluang pada proses kimia biologis untuk berkembang ke arah yang lebih matang,” katanya.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*