JAKARTA, KalderaNews.com – Program 5.000 Doktor (S3) Luar Negeri Kemenag (MoRA Scholarship) diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 19 Desember 2014. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) melalui pemberian beasiswa pendidikan doktoral bagi dosen dan tenaga kependidikan.
Hingga saat ini jumlah penerima beasiswa ini belum terlalu signifikan karena baru di angka 547 dari target 5.000 doktor seperti data yang dibagikan Koordinator Beasiswa Eropa dan Amerika Utara Program 5.000 Doktor MoRA, Salamah Agung di acara Virtual Holland Scholarship Day (HSD) pada Sabtu, 23 Januari 2021.
“Program 5.000 Doktor diinisiasi oleh Direktorat Jendral Pendidikan Islam makanya dikhususkan bagi temen-temen Muslim di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam. Meski demikian, ada sedikit kabar baik, tapi saya juga belum bisa berjanji,” akunya.
BACA JUGA:
- Alamak, Tersedia Beasiswa 5.000 Doktor Kemenag, Hanya 861 yang Lengkap Berkasnya
- Deadline Program 5000 Doktor 31 Mei 2018, Why Beasiswa Ini Kurang Diminati
- Minim Sosialisasi Beasiswa Doktor ke Prancis Kurang Diminati
- Kemenag Luncurkan Beasiswa S2 dan S3, Cek Di Sini!
“Akhir tahun lalu, ada pembicaraan bahwa kami akan menggandeng temen-temen dari Dirjen Bimas yang lain, seperti Bimas Kristen, Katolik, Budha, Hindu,” tegasnya.
“Mudah-mudahan tahun ini ada pembicaraan dan bisa terwujud,” tegasnya.
Terkait pembukaan pendaftaran untuk 2021 yang masih pandemi Covid-19, ia mengaku masih sulit.
“Pendaftaran yang 2019 saja kita pending untuk pengumuman kelulusannya di 2020 dan baru akan diumumkan kelulusannya di 2021.”
“Pendaftaran di 2021, kita belum bisa menjanjikan. Nanti melihat situasi dan kondisinya. Saat ini masih menunggu situasi,” pungkasnya merujuk pada beasiswa khusus untuk dosen dan tenaga kependidikan dan bukan untuk umum tersebut.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply