JAKARTA, KalderaNews.com – Sudah berkali-kali mendaftar beasiswa tapi gagal terus. Nah, ternyata ada strategi yang harus diterapkan saat kamu hendak mendaftar beasiswa.
BACA JUGA:
- Motivation Letter Beasiswa itu Harus Singkat, Padat dan Jelas, Ini Lho Contoh Konkretnya
- Alumni University of Twente Segambreng, Ini Lho Ternyata Beragam Skema Beasiswanya
- Alumni University of Twente Segambreng, Ini Lho Ternyata Beragam Skema Beasiswanya
Hal pertama yang mesti dipahami sebelum melamar beasiswa adalah mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang beasiswa yang akan dilamar. “Tujuan pemberian setiap beasiswa pasti berbeda-beda, maka harus memahami seluruh seluk beluk tenang beasiswa tersebut,” tegas Indy Hardono, Koordinator Tim Scholarships at Nuffic Neso dalam acara tahunan Virtual Holland Scholarship Day (HSD), Sabtu, 23 Januari 2021.
Sebelum memaparkan strategi memenangkan beasiswa, Indy menjelaskan beberapa faktor umum yang menjadi penyebab kegagalan saat mendaftar beasiswa:
- Deadliners. Banyak pendaftar yang melamar di akhir-akhir periode pendaftaran.
- Incomplete documents. Banyak pelamar beasiswa mendaftar namun dokumennya kurang lengkap.
- Not following the instructions. Pelamar juga sering tidak mengikuti prosedur yang telah ditentukan pemberi beasiswa.
- Misperception on the criteria and requirement. Kurang memahami tentang persyaratan dan kriteria beasiswa yang hendak dilamar.
Indy menyebutkan bahwa kebanyakan pelamar beasiswa hanya fokus pada memenuhi semua persyaratan beasiswa. “Jadi, kalau semua persyaratan sudah terpenuhi, dirasa sudah pasti diterima. Itu saja belum cukup! Masih ada kriteria yang harus dipenuhi calon pendaftar,” ujar Indy.
Maka, Indy mengingatkan, agar calon pelamar beasiswa harus betul-betul mempelajari seluruh informasi tentang beasiswa yang hendak dilamar. Dengan memahami beasiswa tersebut, calon pelamar dapat menempatkan tujuannya melanjutkan pendidikan seiring dengan tujuan dari pemberi beasiswa.
“Setiap pemberi beasiswa pasti memiliki tujuan. Maka, calon pelamar beasiswa harus menempatkan tujuan studinya sesuai dengan tujuan pemberi beasiswa,” imbuh Indy.
Nah selain itu, pada umumnya calon pelamar beasiswa hanya bisa menjawab “what” dan “how” saat melamar beasiswa. Namun, banyak yang tidak bisa menjawab pertanyaan “why”, misal mengapa kamu memilih melanjutkan kuliah ke Belanda? Mengapa kamu memilih jurusan A di universitas di Belanda?
“Sebenarnya dengan bisa menjawab pertanyaan ‘why’, calon pelamar akan menunjukkan motivasinya melanjutkan pendidikan. Dan ini sangat penting bagi pemberi beasiswa,” ujar Indy.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!
Leave a Reply