4 Cara Tanamkan Pendidikan Karakter Saat Sekolah Daring

Ilustrasi Orang Tua Mendidik Anak (KalderaNews/Ist)
Orang Tua Mendidik Anak (KalderaNews/Ist)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Banyak guru khawatir mengenai penanaman pendidikan karakter saat sekolah daring. Cobalah untuk menerapkan kiat-kiat di bawah ini. Daripada penasaran, langsung saja implementasikan.

Mulai Terlebih Dahulu

Pengajaran jarak jauh telah memperkenalkan titik lompatan baru untuk diskusi tentang karakter — mis., “Mengapa anak-anak tidak boleh mengirim spam dalam obrolan selama pelajaran matematika? Karena itu tidak menghormati pelajar lain. ”

Tanamkan prinsip kejujuran, integritas, pengendalian diri, rasa hormat, ketekunan, kebaikan, dan keberanian. Meskipun kata-katanya sendiri dapat diprediksi, para siswa mendefinisikan prinsip yang menjadi norma di kelas — tidak peduli apakah itu virtual atau fisik.

BACA JUGA:

Bawa Teman, Keluarga, dan Subyek Model


Anak-anak dibanjiri oleh apa yang ada di layar mereka yang memberi tahu mereka apa yang penting, apa artinya menjadi laki-laki atau perempuan, siapa yang cantik, dan siapa yang pintar. Terlalu sering, anak-anak kita melihat identitas mereka didefinisikan dengan cara yang membuat banyak orang merasa terpinggirkan dan trauma.

Untuk membantu mengatasi hal ini, guru perlu mengajarkan nilai dengan cara yang responsif secara budaya. Dengan menggunakan pedagogi yang tanggap secara budaya, guru dapat mengandalkan dana pengetahuan siswa sendiri tentang apa artinya menjadi orang baik bagi mereka. Ajarkan pendidikan karakter melalui contoh budaya yang diterapkan oleh orang tua.

Pakai Role Play


Dalam kelompok breakout, anak-anak di kelas saya berlatih situasi hari atau minggu ini. Dengan prinsip seperti menghormati, kejujuran dan lain sebagainya, siswa menyusun strategi untuk memecahkan masalah yang nyata.

Misalnya, siswa berperan sebagai orang tua, dan di ruang istirahat mereka bermain peran dengan menggunakan karakter yang baik. Anak-anak suka berlatih menjadi orang tua atau kakak dalam interaksi ini, dan mereka juga suka berlatih melakukan hal yang benar dengan keterampilan yang sedang mereka kembangkan secara sadar.

Praktikkan


Transfer dalam pelajaran apa pun adalah kuncinya. Segera setelah kelas, secara kolektif pahami seperti apa karakter yang baik itu tampak dan terasa, saya menyebutnya dan secara sadar, secara eksplisit mempraktikkannya juga. Biarkan anak mendefinisikan terlebih dahulu konsep baik dan buruk, jika ada yang kurang beres, maka guru meluruskan.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*