JAKARTA, KalderaNews.com – Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan bahwa untuk menangani learning lost, pembelajaran harus terus berjalan. Kemendikbud telah berupaya mengurangi terjadinya learning lost dengan melakukan kebijakan-kebijakan yang menjamin berjalannya pembelajaran.
BACA JUGA:
- Mendikbud Nadiem: Asesmen Nasional Ditunda Sampai September-Oktober 2021
- Mendikbud Pastikan Bantuan Kuota Internet untuk Belajar Cair Maret 2021
- Ini Alasan Pemerintah Tetap Gelontorkan Kuota Internet Gratis pada 2021
Learning lost merupakan kondisi kehilangan kemampuan dan pengalaman belajar pada siswa. Untuk mengatasi hal tersebut, kata Mendikbud Nadiem, yang harus dilakukan adalah sekolah tatap muka. Tetapi, jelas itu belum mungkin dilakukan di tengah pandemi Covid-19.
“Terpenting adalah sekolah-sekolah yang sulit melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) harus masuk tatap muka lagi. Itu satu-satunya solusi. Biar mereka tidak lebih lagi tertinggal. Jadi, ini betul-betul tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah untuk membantu mengakselerasi sekolah tatap muka yang sulit melakukan PJJ,” ujar Mendikbud Nadiem dalam diskusi daring Merdeka Belajar Transformasi Pendidikan Indonesia, Jumat, 22 Januari 2021.
“Kita tahu, semua guru, orangtua mengerti bahwa proses adaptasi PJJ ini sangat sulit dan menimbulkan banyak skenario situasi yang tidak maksimal,” ujar Mendikbud Nadiem.
Namun, Kemendikbud belum bisa mengukur seberapa besar learning lost yang terjadi. Mendikbud Nadiem berharap, dengan dilakukannya Asesmen Nasional (AN) September 2021 mendatang akan tergambar bagaimana situasi pendidikan Indonesia. Kemudian pada tahun 2022 akan bisa dilihat dampak yang terjadi pada dunia pendidikan Indonesia.
Untuk menghindari learning lost, Kemendikbud akan memastikan anak-anak melakukan pembelajaran. Kebijakan kuota gratis akan diteruskan. Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bisa digunakan untuk membeli perlengkapan PJJ. Modul serta kurikulum darurat bisa digunakan oleh sekolah. Modul-modul untuk membantu orangtua mengajar anaknya di rumah juga telah disediakan.
“Jadi, semua hal ini untuk memitigasi, tapi tentu tidak seoptimal tatap muka. Jadi, tolong bagi Pemda yang sekolahnya sulit melakukan PJJ, harap segera mulai dilakukan (tatap muka). Toh tatap muka itu dilakukan dengan protokol kesehatan dan hanya kapasitas 50 persen dan tidak sama seperti biasanya,” kata Mendikbud Nadiem.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply