Berprestasi Saat Pandemi, Mahasiswa UMM Ciptakan Alat Pendeteksi Oli

Sharing for Empowerment

“Saya harus mendorong dan mencari bengkel terdekat. Selain menghabiskan tenaga juga menghabiskan waktu,” ujar Zidni.

Berangkat dari masalah itu, akhirnya ia bersama dua temannya merancang alat yang mampu mendeteksi kelayakan oli. Alat itu akan diletakkan di dekat penutup oli kendaraan dan nantinya akan menilai apakah oli yang dipakai masih layak atau tidak.

“Sebelum dicoba, kami sudah menyusun base data untuk range kekentalan oli. Ada beberapa level yang sudah dibuat, mulai dari tingkatan oli bagus, sedang hingga tidak layak,” ucap Zidni.

Berdasarkan data yang telah disusun, alat itu akan mengirimkan sinyal ke aplikasi yang sudah tersemat di smartphone. Aplikasi yang ada juga akan memberikan peringatan dan notifikasi bagi pemilik ketika oli sudah menjadi tidak layak pakai. Hal itu tentu akan mempermudah pengguna kendaraan dalam memperkirakan kapan oli harus diganti.

Lebih lanjut, ia bercerita bahwa proses pembuatan alat ini tidak menpat kendala yang berarti. Dimulai dengan penyusunan rencana, diskusi bersama pembimbing hingga percobaannya. Mahasiswa Teknik Mesin tersebut berharap inovasinya bisa memberikan kebaikan dan manfaat bagi sesama. Utamanya kepada masyarakat secara luas.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*