JAKARTA, KalderaNews.com – Empati adalah kemampuan untuk membayangkan bagaimana perasaan orang lain dalam situasi tertentu dan merespons dengan hati-hati. Ini adalah keterampilan yang sangat kompleks untuk dikembangkan. Mampu berempati dengan orang lain berarti bahwa seorang anak mengerti apa yang orang lain rasakan.
Bagaimana caranya menanamkan empati pada anak? Berikut 4 cara sederhana yang dapat orang tua lakukan:
Jadilah panutan.
Ketika Anda memiliki hubungan yang kuat, saling menghormati dan berinteraksi dengan orang lain dengan cara yang baik dan penuh perhatian, anak Anda belajar dari Anda.
BACA JUGA:
- Bila Terjadi Gempa, Apa yang Harus Kita Lakukan? Simak Penjelasan Berikut
- Data Terkini, Gempa Sulbar Ternyata Rusak 103 Sekolah
- Peneliti LIPI: Bencana Alam Terus Berulang, Pentingnya Pendidikan Kebencanaan
Gunakan pesan “Saya”
Jenis komunikasi ini mencontohkan pentingnya kesadaran diri: Saya tidak suka jika Anda memukul saya. Itu menyakitkan.
Validasi emosi anak Anda
Terkadang ketika anak kita sedih, marah, atau kecewa, kita terburu-buru untuk mencoba dan memperbaikinya segera, untuk membuat perasaannya pergi karena kita ingin melindunginya dari rasa sakit. Namun, perasaan ini adalah bagian dari kehidupan dan yang perlu dipelajari anak-anak untuk menghadapinya.
Nyatanya, memberi label dan memvalidasi perasaan sulit sebenarnya membantu anak-anak belajar mengatasinya: Anda benar-benar marah karena saya mematikan TV. Saya mengerti. Anda suka menonton pertunjukan binatang Anda.
Tidak apa-apa untuk merasa marah. Setelah selesai marah, Anda bisa memilih untuk membantu saya membuat makan siang yang enak atau bermain di dapur sementara ibu membuat sandwich. Jenis pendekatan ini juga membantu anak-anak belajar berempati dengan orang lain yang mengalami perasaan sulit.
Sabar
Mengembangkan empati membutuhkan waktu. Anak Anda mungkin tidak akan menjadi makhluk berempati sempurna pada usia tiga tahun. Ada beberapa remaja dan bahkan orang dewasa yang belum menguasai keterampilan ini sepenuhnya. Faktanya, bagian besar dan sangat normal dari menjadi balita berfokus pada saya, saya, dan saya. Ingat, empati adalah keterampilan yang kompleks dan akan terus berkembang sepanjang hidup anak Anda.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply