JAKARTA, KalderaNews.com – Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI menemukan kasus positif Covid-19 di sejumlah daerah yang menggelar sekolah tatap muka. Salah satunya di sebuah SMAN di Mataram, Nusa Tenggara Barat.
BACA JUGA:
- Kasus Parodi Lagu Indonesia Raya, KPAI: Alarm Serius untuk Orangtua
- KPAI Berikan Rekomendasi SOP Ideal Persiapan Buka Sekolah Saat Pandemi Covid-19
- Duh, 213 Siswa Mengadu ke KPAI Selama Belajar di Rumah, Ternyata Ini Alasannya
Sebelumnya, pembelajaran tatap muka di SMA tersebut sempat ditutup sementara pada Sabtu, 9 Januari 2021 sampai dengan Rabu, 13 Januari 2021. Penutupan ini menyusul ada dua siswa SMAN itu yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Seorang guru dan siswa di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat juga terkonfirmasi positif Covid-19. Hal ini terungkap dari hasil tes usap acak terhadap 100 orang guru dan murid di Pangandaran yang dilakukan awal Januari lalu.
Komisioner Bidang Pendidikan KPAI, Retno Listyarti mengatakan, tes usap acak itu sengaja digelar sebagai bentuk persiapan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Namun, hasil tes usap menunjukkan ada guru dan siswa yang positif Covid-19.
KPAI menyampaikan apresiasi atas keputusan sejumlah kepala daerah yang menunda pembelajaran tatap muka pada Januari 2021 dengan alasan masih tingginya kasus Covid-19. Hal ini sesuai dengan hasil pengawasan KPAI ke 49 sekolah di 21 kabupaten/ kota pada delapan provinsi. Hasilnya menunjukkan hanya 16 persen sekolah yang siap PTM, sementara sisanya 84 persen belum siap menggelar PTM.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!
Leave a Reply