5 Fakta Tentang Black Box Pesawat, Kotak Hitam yang Berwarna Oranye

Ilustrasi: Black box atau kotak hitam pesawat terbang. (KalderaNews.com/Ist.)
Ilustrasi: Black box atau kotak hitam pesawat terbang. (KalderaNews.com/Ist.)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Tidak seperti namanya, black box sebenarnya berwarna oranye. Perangkat yang tak bisa dihancurkan ini merekam semua data penerbangan sebuah pesawat terbang.

Black box merupakan perangkat perekam yang sangat dilindungi dan penting dan mencatat semua data penerbangan sebuah pesawat terbang. Menurut peraturan, setiap pesawat harus memiliki perangkat yang merekam semua data pesawat dan percakapan di kokpit.

BACA JUGA:

Berikut 5 fakta tentang black box:

Perekam data penerbangan

Black box terdiri dari dua alat perekam, yaitu perekam data penerbangan (flight data recorder) dan perekam suara di kokpit (cockpit voice recorder). Lantaran ada dua alat perekam, sering juga disebut “black boxes”.

Berwarna oranye

Black box sebenarnya berupa tabung yang umumnya berwarna oranye kemerahan, agar mudah terlihat dari jauh dan bisa ditemukan dengan cepat. Black box tidak berukuran besar, sekira kotak sepatu.

Tahan banting dan mudah ditemukan

Black box tahan banting dan tetap utuh tanpa rusak, meskipun berbenturan dengan berbagai skenario kecelakaan pesawat. Sebelum digunakan, black box harus lulus serangkaian uji ketahanan, mulai dari dapat menahan benturan dinding beton dengan kecepatan 750 kilometer per jam, beban statis 2,25 ton setidaknya selama lima menit, suhu maksimum 1.100 derajat Celsius selama satu jam, dan tekanan air di kedalaman 6.000 meter. Agar lebih mudah ditemukan di dalam laut, perangkat ini mengirimkan sinyal saat bersentuhan dengan air asin yang dapat ditangkap dalam radius sekitar dua kilometer (1,2 mil).

Biasanya, black box ditempatkan di badan pesawat pada bagian yang tak mudah rusak dan terlindung dengan baik. Posisinya tergantung dari konstruksi pesawat, biasanya di bagian tengah atau bagian belakang dekat roda pesawat.

Alat perekam di black box memiliki sistem sinyal darurat berupa sinyal “ping” yang bisa digunakan untuk mendeteksi lokasinya. Jika tenggelam di air, sinyal segera dikirim secara otomatis sampai 30 hari, tergantung pada kapasitas baterai. Biasanya para ahli memperhitungkan waktu 6-10 hari sampai baterai melemah.

Untuk mendeteksi posisi black box di bawah air, tim pencari bisa menggunakan bantuan mikrofon bawah air dan detektor sonar.

Semua data penerbangan direkam

Black box merekam semua suara di kokpit. Selain diskusi antarpilot, juga merekam pengumuman komputer otomatis, lalu lintas radio, diskusi dengan awak dan pengumuman kepada penumpang. Suara sakelar dan mesin juga direkam oleh perangkat ini.

Kuantitas data terus meningkat

Jumlah data yang disimpan dalam black box telah meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Saat ini, ratusan, bahkan ribuan parameter sudah bisa dicatat di black box, termasuk informasi tentang jalur penerbangan, ketinggian, lokasi pesawat, kecepatan, suhu mesin, posisi flap, serta yang lain. Data-data tersebut amat berguna untuk menyelidiki penyebab kecelakaan pesawat terbang.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*