Pesantren Bisa Jadi Penyuplai Calon Mahasiswa PTKI untuk Sarjana, Magister dan Doktor

Santri, Para santri
Santriwati di Pondok Pesantren Darunnajah 2 Cipining Bogor (KalderaNews/Dok. Darunnajah)
Sharing for Empowerment

MANADO, KalderaNews.com – Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ditjen Pendidikan Islam Waryono Abdul Ghafur menegaskan jumlah pesantren di Indonesia mencapai 31 ribuan dengan santri muqim hampir mencapai 5 juta orang merupakan sumber daya yang perlu perhatian dan penguatan sistematis.

Waryono melihat pesantren sebagai penyelenggara pendidikan dari tingkat dasar sampai tinggi, berupa Diniyah Formal, Mu’adalah, dan Ma’had Aly, dapat diorientasikan sebagai pensuplay calon mahasiswa PTKI untuk sarjana, magister, maupun doktor.

BACA JUGA:

Hal senada disampaikan Ketua Forum WR/WK III PTKIN se-Indonesia Isroqunnajah. Menurutnya, PTKIN berkepentingan bersinergi dengan Direktorat PD Pontren dalam penguatan Ma’had Al-Jamiah, baik secara kelembagaan, kurikulum, tata kelola dan kualitas mahasantri karena sejalan dengan pengembangan program di Direktorat PD Pontren, yaitu pengembangan Madrasah Diniyah Takmiliyah al-Jami’ah.

“Rata-rata 58 PTKIN telah mempunyai Ma’had Al Jami’ah. Namun, masih perlu pembenahan, terutama pada aspek orientasi untuk memperkuat tafaqquh fiddin mahasiswa PTKIN,” ujar Wakil Rektor III UIN Maulana Malik Ibrahim Malang ini.

Sehingga, lanjutnya, keberadaan Ma’had Al-Jami’ah, bukan lagi sekadar suplemen, tapi mengarah kepada komplemen.

Kepala Sub Direktorat Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan Ruchman Basori menambahkan, 1,17 juta mahasiswa PTKI harus dididik dengan paradigma keagamaan moderat. “Sinergi antara PTKI dengan pesantren menjadi keharusan untuk memperkuat pemahaman keagamaan Islam yang rahmatan lil ‘alamin”.

“Mahasiswa adalah masa depan Indonesia dan Indonesia masa depan. Karenanya, harus dicetak menjadi warga bangsa yang komitmen pada ke-Indonesiaan di satu sisi dan ke-Islaman pada sisi lainnya,” tegas Ruchman.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*