JAKARTA, KalderaNews.com – Keteladanan guru menjadi kunci utama agar bisa memberikan pendidikan antikorupsi di sekolah, lantaran anak didik bisa melihat contoh nyata dari sosok seorang guru.
“Jika mengajarkan mata pelajaran lain yang siswa lihat adalah papan tulisnya, namun dalam mengajarkan pendidikan antikorupsi, yang siswa lihat adalah orang yang menulis, maka tantangannya adalah keteladanan, murid tidak akan bisa menerima tentang antikorupsi jika gurunya datang telat,” kata Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi (Dikyanmas KPK), Giri Suprapdiono.
BACA JUGA:
- 9 Cara Sederhana Kenalkan Pendidikan Anti Korupsi Kepada Anak
- Dana BOS 2020 Cair, Waspadai 10 Modus Korupsi Ini
- Tidak Jujur dan Disiplin Saat Kecil Bisa Jadi Pemicu Korupsi
Giri menuturkan, terkadang guru lupa mengajarkan mengenai soft kompetensi dan lebih berfokus pada nilai. Padahal, yang memengaruhi kesuksesan adalah perilaku jujur dan disiplin dari orang tersebut.
Komitmen pendidikan antikorupsi yang telah di tanda tangani 2018 oleh empat kementerian yaitu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Agama, Kementerian Dalam Negeri bersama KPK untuk membangun budaya antikorupsi telah melahirkan peraturan yang mewajibkan masuknya pendidikan antikorupsi di semua jenjang pendidikan.
Leave a Reply