JAKARTA, KalderaNews.com – Menteri Agama Fachrul Razi meminta para penerima bantuan program 5000 Doktor Luar Negeri dan keluarga besar alumni program 5000 Doktor Kementerian Agama untuk tidak mengkhianati Pancasila.
Permintaan ini disampaikannya di webinar bincang-bincang mahasiswa penerima program bantuan 5000 doktor luar negeri bersama Menag bertema “Memperteguh Komitmen Penerima Beasiswa 5000 Doktor Luar Negeri Sebagi Agen Moderasi Beragama” pada Jumat, 18 Desember 2020.
“Pancasila sebagai ideologi bangsa harus terpatri dalam jiwa, fikiran, dan semua tindakan nyata saudara-saudara. Jangan sekali-kali, saudara ingkari atau khianati Pancasila ini,” pintanya.
BACA JUGA:
- Menag RI Minta Penerima Beasiswa 5000 Doktor Kemenag di Perancis dan Belanda Lulus Tepat Waktu
- Minim Peminat Pendaftaran Beasiswa 5000 Doktor Dalam Negeri Diperpanjang 9 Juni 2019
- Deadline Program 5000 Doktor 31 Mei 2018, Why Beasiswa Ini Kurang Diminati
“Jika dari para penerima bantuan ini ternyata ada yang memiliki ideologi, paham, apalagi mengembangkan gerakan-gerakan yang menentang ideologi Pancasila, maka saya perintahkan kepada saudara Direktur Jenderal Pendidikan Islam agar mencabut semua fasilitas dan pembiayaan dari program ini kepada penerima program yang bersangkutan,” lanjutnya.
Menurut Menag, anggaran Program 5000 Doktor bersumber dari negara maka hingga kapan pun harus memiliki komitmen dan bukti nyata secara sungguh-sungguh untuk mencintai dan memperjuangkan negara ini.
“Bahkan, mereka yang menentang Pancasila ini harus mengembalikan semua fasilitas yang diterimanya itu untuk dikembalikan ke kas negara. Hal ini penting saya sampaikan, agar jangan sampai uang negara itu diberikan kepada orang yang menentang ideologi negara,” tegas Menag.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply