SURABAYA, KalderaNews.com – Pusat Studi Bencana dan Lingkungan (PSBL) Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) melakukan rangkaian Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Bencana semester gasal tahun akademik 2020/2021 pada Desember ini. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur.
Pihak perguruan tinggi memberikan unit instalasi Panen Air Hujan ke Desa Padusan, Kecamatan Pacet Mojokerto. Iryani Muarifah selaku Kepala Desa Padusan mengatakan adanya KKN Tematik Bencana di desanya memberikan manfaat luar biasa. Warga menjadi tahu cara memanfaatkan air hujan.
“Kami sangat berterima kasih, adanya KKN dari Unitomo ini membuat warga kami yang sebelumnya tidak memerdulikan air hujan, kini kami jadi tau bisa dimanfaatkan”, ujarnya dilansir dari situs resmi Dr. Soetomo.
BACA JUGA:
- Webinar UNAS: Strategi Politik Luar Negeri Pengaruhi UU Cipta Kerja
- 5 Universitas Swasta di Jawa Timur Raih Anugerah Kampus Unggul 2020
- Inilah Daftar Lengkap Universitas atau Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Jawa Timur
Fadjar Kurnia Hartati selaku Ketua LPPM mengatakan bahwa kesuksesan KKN tidak lepas dari sinergi LPPM, PSBL, BPBD, dan pemangku kepentingan lainnya. Manfaat ini dapat dirasakan bersama oleh lembaga dan masyarakat setempat.
“Ini berkat sinergi antara LPPM, PSBL, BPBD, dan Perangkat Kecamatan serta Desa Padusan dalam melaksanakan program-program yang telah disusun oleh tim dan peserta KKN,” tutur Doktor Bidang Ketahanan Pangan tersebut.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan KKN berlangsung selama sebulan penuh, sehingga mahasiswa belajar dari awal persiapan program hingga penutupan.
Mahasiswa yang KKN ini juga dibina untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja mereka.
“Jadi, praktis mahasiswa melaksanakan kegiatan KKN Tematik Bencana ini selama satu bulan penuh, mulai dari persiapan pemetaan persoalan, penyusunan dan implementasi program, hingga evaluasi”, jelasnya.
Sementara itu, Hendro Wardhono selaku Ketua PSBL sekaligus Direktur Pusat Penelitian dan Pelatihan Indonesia Tangguh (Pusppita) mengatakan bahwa program ini dapat membangkitkan sosio ekonomi suatu desa. Lalu, masyarakat juga teredukasi untuk memanfaatkan air hujan sebagai media penyimpanan.
“Menjadikan masyarakat tangguh bencana hingga menggeliatkan sosio ekonomi desa wisata merupakan program yang langsung bisa diraskan masyarakat. Terlebih kita juga memberikan edukasi tentang memanfaatkan air hujan menggunakan alat panen air hujan, yang kita tau saat ini sedang musim penghujan”, imbuhnya.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply