MALANG, KalderaNews.com – Universitas Islam Malang (Unisma) menorehkan prestasi di tengah pandemi Covid-19. Perguruan tinggi tersebut berhasil mempertahankan posisi ke empat dari 328 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di bawah Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VII Jawa Timur dan di kategori bidang publikasi di urutan ke-3 tahun 2020.
Rektor Unisma, Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si merasa bangga dan bersyukur atas pencapain tersebut. Dilansir melalui situs resmi Unisma, ia menyatakan kebanggaannya atas prestasi kampus saat ini.
“Kita tahun lalu juga diurutan ke-4 dan tahun 2020 ini dengan bisa mempertahankan posisi ini membuat kami bangga, karena juga banyak universitas yang mengalami penurunan peringkat dan kami masih bisa bertahan,” ujarnya.
BACA JUGA:
- 5 Universitas Swasta di Jawa Timur Raih Anugerah Kampus Unggul 2020
- Inilah Daftar Lengkap Universitas atau Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Jawa Timur
- Jawa Timur, Juara Umum KSN 2020 dengan 70 Medali
Selain itu, Unisma unggul pada kategori publikasi dengan menduduki peringkat ke tiga pada kategori publikasi. Hasil riset yang berhasil dipublikasikan bukan hanya berasal dari dosen, tetapi juga mahasiswa. Selain itu, kampus turut melebarkan sayap dengan membentuk kerja sama pendidikan dari lembaga dalam negeri hingga pemerintahan luar negeri seperti China.
“Saya contohkan, seperti pada program modal untuk penanaman padi yang disebut SIPLO. Itu program dari dosen Unisma yang bisa memproduksi 14 ton padi dalam satu hektar. Adapun juga kerjasama kami dengan Pemerintah China, Pemerintah Kabupaten Malang yang menggunakan wilayah Singosari dan kami (Unisma) sebagai perwakilan Indonesia untu program penanaman jagung yang juga bisa memproduksi 14 ton dalam satu hektar,” paparnya.
Selain itu, perguruan tinggi Islam tersebut juga berkomitmen untuk mengembangkan kreativitas berbisnis yang bermanfaat untuk khalayak luas. Misi tersebut diupayakan dengan pembentukan program Pengembangan Kreatif Mahasiswa (PKM) dan Rumah Kreatif Mahasiswa (RKM) yang didanai langsung oleh pihak perguruan tinggi sebesar Rp 10 juta untuk satu proposal.
“Kami sudah siapkan dana Rp 1,5 miliar untuk program ini. Sudah berjalan selama dua tahun dan sudah ada sekitar 35 sampai 50 proposal yang kami setujui untuk memulai program tersebut. Ini menjadi pacuan bagi mahasiswa untuk terus mengembangkan kreatifitasnya agar kelak bisa berguna bagi masyarakat luas,” ujarnya.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply