JAKARTA, KalderaNews.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif membuat acara Terminal (Temu Para Admin Media Sosial) Vol. 01, bertema “Ramalan & Strategi Media Sosial” pada 3 Desember 2020. Acara tersebut merupakan inisiasi dari Biro Komunikasi Kemenparekraf bagi para admin atau pengelola konten akun-akun pemerintah dan lainnya agar bisa menerapkan strategi media sosial yang lebih optimal.
Bahari Chandrakasih selaku Gojek Vice President Head of Creativelabs membeberkan tip mengembangkan sosial media menjadi lebih menarik dan relevan. Inilah penjelasan singkatnya.
Tren yang Selalu Berubah
Tren di sosial media cepat berubah. Fitur di sosial media juga cepat berubah. Alangkah lebih baik untuk tidak terlalu banyak rencana di sosial media karena situasinya selalu berubah. Jangan membuat rencana yang terlalu jauh karena tren dan fitur di sosial media cepat berubah.
BACA JUGA:
- Kenali Mitos dan Cara Cerdas Buat Blog Menghasilkan Uang untuk Pemula
- 6 Aplikasi Terbaik untuk Tingkatkan Fokus dan Anti Stres
- Fitur Google Docs Tersembunyi untuk Bantu Para Pelajar, Apa Saja?
User Cepat Berubah
User juga cepat berubah, seperti contoh dahulu Facebook diisi dengan milenial berusia 18-24 tahun, akan tetapi data Kominfo menyebutkan bahwa pengguna Facebook saat ini rata-rata berkisar pada usia 30-an.
Algoritma Cepat Berubah
Pembuat konten tidak bisa mengontrol apa yang konsumen ingin lihat. Algoritma itulah yang mengontrol konsumen. Konsumen sering akses pada hal yang ia suka, sehingga jam untuk posting pun tidak pasti. Tidak ada satu definisi pasti pada sosial media. Hanya ada tiga aktivitas yang tidak berubah pada sosial media, yaitu informasi, pamer, dan hiburan.
Buat Karakter Brand yang Menarik
Buat brand yang menarik dengan karakter kuat. Brand yang kuat dapat menarik perhatian konsumen untuk melihat dan terlibat dengan sosial media kita. Tentukan jati diri sejelas mungkin yang kelihatan di mata konsumen.
Terkoneksi dengan Audiens
Cobalah terkoneksi dengan audiens dengan jalinan hubungan baik. Layaknya teman, hendaknya mengkoneksikan konsumen bukan dengan menggurui. Maka dari itu, pelajari budaya supaya konten relevan dengan konsumen.
Siapa Audiens Kita?
Siapa bukanlah dia umur berapa atau domisili. Pembuat konten bisa menyimpulkan audiens berdasarkan psikografis, seperti apa yang mereka ikuti di sosial media, hobi, musik kesukaan, bacaan dan tontonan favorit, atau siapa yang mereka idolakan. Kamu harus riset sedalam mungkin dengan cara yang cepat.
“Jangan pikirkan membuat konten, tetapi buatlah percakapan yang orang suka, lalu berikan komentar, dan share. 3 hal yang itu yang harus kita ingat di sosial media,” ujarnya.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply