UKI Beberkan Kiat Buat Ibu Hamil Penderita Covid-19 Jelang Persalinan

Ns. Hasian Leniwita, M.Kep., selaku akademisi menjelaskan bahwa ibu hamil yang menderita Covid-19 tetap bisa bebas memilih metode melahirkan, namun harus dirujuk ke rumah sakit rujukan Covid-19 (KalderaNews/ Dok.UKI)
Ns. Hasian Leniwita, M.Kep., selaku akademisi menjelaskan bahwa ibu hamil yang menderita Covid-19 tetap bisa bebas memilih metode melahirkan, namun harus dirujuk ke rumah sakit rujukan Covid-19 (KalderaNews/ Dok.UKI)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Universitas Kristen Indonesia (UKI) memberikan pelatihan melalui webinar mengenai keterampilan dan pengetahuan “Manajemen Kegawatdaruratan pada Ibu Hamil di Masa Pandemi Covid 19”. Acara ini merupakan rangkaian PKM Prodi D III Keperawatan, Fakultas Vokasi Universitas Kristen Indonesia.

Dilansir melalui situs resmi UKI, layanan maternal di masa pandemi Covid-19 perlu jadi perhatian untuk menghindari terjadinya peningkatan morbiditas dan mortalitas pada ibu. Ns. Hasian Leniwita, M.Kep., selaku akademisi menjelaskan bahwa ibu hamil yang menderita Covid-19 tetap bisa bebas memilih metode melahirkan, namun harus dirujuk ke rumah sakit rujukan Covid-19.

“Ibu hamil dengan Covid 19 tetap bisa bebas memilih metode melahirkan yang akan dijalaninya, namun harus dirujuk ke rumah sakit rujukan Covid 19 terdekat untuk menjalani isolasi dan diberikan penanganan khusus, baik itu menjelang persalinan, saat proses persalinan, maupun setelah bayinya lahir,“ ucapnya.

BACA JUGA:

Ia menjelaskan bahwa selama masa isolasi, ibu hamil dengan positif Covid-19 tetap mendapatkan perawatan dan fasilitas yang memadai untuk melahirkan. Selain itu, perawatan tersebut harus mencakup dukungan moril. Hal senada dituturkan oleh Ketua Program Studi Keperawatan UKI, Erita Sitorus, Ners., M.Kep. bahwa perempuan, khususnya ibu hamil harus memiliki kemampuan mengelola stress selama masa pandemi Covid-19 saat ini.

Pengelolaan stress salah satunya ialah menghindari informasi yang terlalu banyak mengenai Covid-19. Menurutnya, berpikir positif membantu ibu hamil untuk menangani perasaan cemas yang berlebihan.

“Berpikir positif dapat menjadi cara efektif untuk menanggulangi rasa cemas berlebihan. Penting bagi kita semua untuk berpikir positif bahwa semua elemen seperti pemerintah, WHO, peneliti dan masyarakat, sedang melakukan upaya terbaik untuk menanggulangi Covid 19. Kita juga harus bijak dalam menyaring informasi atau berita tentang Covid 19, “ ucap Erita Sitorus saat webinar.

Pembicara Dr. Akemat Pawirowiyono, SKp. MKep pun menambahkan bahwa persiapan fisik, mental, sosial dan spiritual bagi perempuan di masa pandemi Covid 19 menjadi penting untuk diperhatikan.

Penanganan maternal jelang persalinan di situasi pandemi bukan hanya mencakup mental pasien, tetapi juga kerja sama dokter. Menurut Irma Nurbaeti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat., Ph.D, jika seorang wanita dengan Covid 19 dirawat di ruang isolasi di ruang bersalin, maka penanganannya harus dilakukan secara multi disiplin.

Multi disiplin tersebut berupa kerja sama dari dokter di bidang yang berbeda, meliputi dokter paru/penyakit dalam, dokter kandungan, anestesi, bidan, dokter neonatologis dan perawat neonatal. Selain itu, rumah sakit harus meminimalkan jumlah anggota staf yang memasuki ruangan isolasi.

“Pengamatan dan  penilaian ibu harus dilanjutkan sesuai praktik standar dengan penambahan saturasi oksigen. Staf layanan kesehatan di ruang persalinan harus mematuhi Standar Contact dan Droplet Precautions termasuk menggunakan APD yang sesuai,” ungkap Irma Nurbaeti.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu





Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*