Penting, 4 Kiat untuk Tanggapi Masukan dan Saran Siswa Selama Belajar Daring

Ilustrasi guru membuat dan membaca saran serta masukan siswa selama belajar daring di rumah (KalderaNews/Ist)
Ilustrasi guru membuat dan membaca saran serta masukan siswa selama belajar daring di rumah (KalderaNews/Ist)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Umpan balik penting untuk perkembangan belajar siswa, terutama jika sekolah sedang bersiap untuk Asesmen Nasional. Tetapi, ini cenderung sulit dilakukan ketika siswa belajar di rumah akibat pandemi Covid-19 di seluruh dunia.

Mau tidak mau, aktivitas belajar daring tetap harus berjalan, termasuk memberikan umpan balik. Jangan biarkan tugas siswa teronggok begitu saja di gawai guru. Sekolah dan guru harus membuat sistem umpan balik yang efektif. Bagaimana caranya?

1. Buat Rutinitas Umpan Balik

Sekolah dapat meminta bantuan guru untuk membuat formulir umpan balik di Gdrive. Sebaiknya, jumlah pertanyaan tidak usah terlalu banyak, cukup 4 dengan fokus fungsi, peningkatan pelayanan, prestisius siswa, dan harapan siswa.

BACA JUGA:

Pertanyaan tersebut dapat berupa, “Apa satu hal yang menurut siswa berguna?” dan “Apa satu hal yang dapat ditingkatkan?” Bagian kedua difokuskan pada mereka, siswa saya: “Apa satu hal yang Anda banggakan dari kelas ini?” dan “Apa satu hal yang ingin Anda tingkatkan?”

Formulir tersebut dapat membuat guru paham mengenai kinerjanya dan aspirasi siswa dalam belajar daring.

2. Menafsirkan Umpan Balik dengan Serius

Tanggapi keluhan dan umpan balik yang sudah siswa berikan dengan serius. Dengan begitu, maka guru mengetahui secara mendalam permasalahan dan hadir dengan solusi. Mungkin guru merasa menguasai kelas, akan tetapi apa yang ada di pikiran bisa jadi berbeda ketika implementasi di lapangan.

3. Belajar dari Pengalaman Siswa

Meskipun guru membuat formulir umpan balik untuk mempelajari lebih lanjut tentang siswa merasakan pengajarannya, ada manfaat positif tambahan yang tidak saya antisipasi. Beberapa siswa menggambarkan pendekatan yang digunakan oleh gurunya yang lain.

Bisa saja pengalaman guru lain yang disampaikan oleh siswa menjadi inspirasi untuk menerapkan metode pengajaran yang unik. Siswa merupakan pelaku yang merasakan pendekatan beragam guru dan kelas virtual. Mereka berada di posisi yang tepat untuk berbagi cerita kepada guru lainnya.

4. Belajar untuk Menyukai Umpan Balik

Saran dan masukan bisa sulit didengar, terutama bila itu bertentangan dengan cara guru memandang dirinya sendiri.

Sheila Heen dan Douglas Stone, akademisi Universitas Harvard mengatakan ada tiga “pemicu umpan balik” yang dapat membuat seseorang seperti terpelatuk, yaitu saran dan masukan kebenaran, umpan balik hubungan diri sendiri dan orang lain, dan umpan balik identitas yang melibatkan aspek bagaimana seseorang melihat diri sendiri.

Cobalah untuk identifikasi masukan dan saran secara kepala dingin. Kedua hal tersebut membantu guru untuk membaca pesan siswa secara obyektif.

Guru harus ingat bahwa menjadi seorang pendidik harus terus berefleksi dan berkembang untuk menciptakan pembelajaran daring yang lebih efektif, sehingga siswa benar-benar merasakan proses belajarnya.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*