Unika Atma Jaya Sabet Penghargaan dalam Dua Kategori Penilaian pada Rakorda LLDikti Wilayah III Jakarta Universitas Katolik Indonesia (UNIKA) Atma Jaya meraih penghargaan dalam ketegori Perguruan Tinggi Swasta Dengan Persentase Jabatan Akademik dan Sertifikat Pendidik Dosen Terbanyak Kategori Universitas Tingkat LLDikti Wilayah III dan PTS Top 3 Skor Kinerja Penelitian Tertinggi berdasarkan Klasterisasi Pendidikan Tinggi Kategori Universitas Tahun 2020.Rektor Unika Atma Jaya, Dr. A. Prasetyantoko berharap agar Unika Atma Jaya terus konsisten melakukan pembenahan dan peningkatan mutu,terlebih pada transformasi di bidang organisasi dan akademik.
JAKARTA, KalderaNews.com – Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III Jakarta menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) yang dihadiri oleh 282 Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta.
Tema yang diusung pada Rakorda LLDikti Wilayah III pada tahun 2020 ini adalah “Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka Dalam Reka Cipta Pemulihan Pandemi COVID-19.” Program Kampus Merdeka dirancang untuk mendorong perguruan tinggi agar dapat bertansformasi secara lincah, karena kompetensi yang dibutuhkan sumber daya manusia di masa yang akan datang bersifat dinamis. Diharapkan lulusan Perguruan Tinggi memiliki fleksibilitas dan adaptabilitas yang tinggi.
BACA JUGA:
- Sambut Mahasiswa Baru, Unika Atma Jaya Hadirkan Wapres RI
- Beasiswa Bank Indonesia untuk Mahasiswa Unika Atma Jaya
- Fast Track S1 dan S2 di Atma Jaya Cuma 5 Tahun, Gelar Masternya dari CYCU Taiwan
Pada kesempatan tersebut, LLDikti Wilayah III memberikan penghargaan kepada sejumlah Perguruan Tinggi. menempati peringkat pertama dalam kategori Perguruan Tinggi Swasta Dengan Persentase Jabatan Akademik dan Sertifikat Pendidik Dosen Terbanyak Kategori Universitas Tingkat LLDikti Wilayah III dengan jumlah penilaian 405 (86,54%).
Unika Atma Jaya juga berhasil masuk tiga besar Skor Kinerja Penelitian Tertinggi berdasarkan Klasterisasi Pendidikan Tinggi Kategori Universitas Tahun 2020 bersama dengan Universitas Trisakti dan Universitas Tarumanegara.
Pandemi Covid-19 Jadi Chief Transformation
Menanggapi pencapaian ini, Rektor Unika Atma Jaya Dr. A. Prasetyantoko menyebut kalau Unika Atma Jaya terbukti berhasil menunjukkan kualitas unggulannya sebagai intitusi pendidikan. Hal ini tampak dari keberhasilan UAJ dalam penilaian kualitas dosen dan kualitas penelitiannya.
“Kualitas perguruan tinggi dapat dinilai dari kualitas dosen dan kualitas penelitiannya. Penghargaan Unika Atma Jaya dari LLDikti3 membuktikan Unika Atma Jaya unggul dalam dua aspek tersebut, melalui dua penghargaan tersebut. Semoga Unika Atma Jaya terus konsisten melakukan pembenahan dan peningkatan mutu, khususnya di dua hal yang mendapatkan penghargaan di 2020 ini. Upaya tersebut tidak terlepas fokus pembenahan atau transformasi di bidang organisasi dan akademik, ” ujarnya.
Diminta membagi pengalaman Unika Atma Jaya yang berhasil dalam menyelenggarakan pembelajaran daring hingga meraih World 5-Star QS Stars 2020, Rektor UAJ menyebut bahwa pandemi COVID-19 ini menjadi chief transformation bagi Perguruan Tinggi, dimana segala perubahan menjadi tantangan untuk dapat beradaptasi.
Ada banyak kendala dalam pembelajaran daring selama pandemi ini, mulai dari ketidaksiapan terutama dosen, kualitas dan mutu kegiatan belajar mengajar menurun, hingga dukungan infrastruktur yang kurang memadai.
Dr. A. Prasetyantoko menjelaskan kalau sebagai salah satu Perguruan Tinggi di lingkungan LLDIKTI Wilayah III terus melakukan inovasi kurikulum. Univeristas yang tahun ini merayakan Dies Natalis ke-60 ini mengaku terus memanfaatkan dan memaksimalkan teknologi dengan membuat roadmap pengembangan seperti multiplatform, muti sources, kursus/sertifikasi data science dengan Microsoft.
LLDikti Wilayah III Sebagai Pendorong Perkembangan
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kemendikbud melalui LLDIKTI, khususnya wilayah III Jakarta mendorong Perguruan Tinggi untuk dapat berkembang. Perkembangan yang diharapkan seperti mahasiswa dapat meningkatkan interaksi belajar dalam skema hak belajar tiga semester di luar program studi. Jika hal ini dapat dilaksanakan maka akan memicu hubungan link dan match antara perguruan tinggi dengan dunia kerja dimana output pembelajaran terlihat dari capaian mahasiswa. Prinsip Kampus Merdeka akan mewujudkan ekosistem yang akan menghasilkan SDM unggul serta mengalirkan karya-karya dari perguruan tinggi ke dunia nyata.
“Indikator Kinerja Utama (IKU) akan menjadi landasan trasnformasi pendidikan tinggi kedepannya melalui transformasi dana pemerintah untuk pendidikan tinggi. Insentif berdasarkan pencapaian IKU, Matching fund untuk kerjasama dengan mitra Perguruan Tinggi dan competitive fund (program kompetisi kampus merdeka) tuturnya.
Prof. Dr. Agus Setyo Budi, M.Sc selaku Kepala LLDikti Wilayah III menjelaskan kalau kolaborasi antara pendidikan tinggi, dunia industri, dunia kerja, dan dunia usaha sangatlah penting. Ia menyebut program Kampus Merdeka merupakan terobosan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mempersiapkan DSM unggul dalam menghadapi tantangan di masa depan.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply