JAKARTA, KalderaNews.com – Bidang Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG menyampaikan bahwa pada sisa 2020 ini masih ada 2 fenomena alam yang menarik yakni Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 30 November 2020 yang dapat diamati dari wilayah Indonesia bagian Barat menjelang gerhana berakhir dan Gerhana Matahari Total (GMT) 14 Desember 2020 yang dapat tidak diamati dari Indonesia.
Gerhana Bulan Penumbra 30 November 2020 merupakan anggota ke-58 dari 73 anggota pada seri Saros 116. Gerhana bulan sebelumnya yang berasosiasi dengan gerhana ini adalah Gerhana Bulan Penumbra 20 November 2002.
Adapun gerhana bulan yang akan datang yang berasosiasi dengan gerhana bulan ini adalah Gerhana Bulan Penumbra 11 Desember 2038. Gerhana akan terjadi selama 4 jam 20 menit 59 detik.
BACA JUGA:
- Alamak, Beberapa Sirine Tsunami Tidak Berfungsi, Suku Cadangnya Pun Tidak Ada Lagi
- Awas Hujan Lebat, Hujan Es, Petir, Puting Beliung Hingga Banjir di Wilayah Ini Hingga 27 November 2020
- Tidak Benar Gelombang Panas Sedang Terjadi di Indonesia, Begini Penjelasan BMKG
Seluruh proses gerhana dapat dilihat di sebagian besar Amerika Utara dan Samudera Pasifik. Proses gerhana pada saat bulan terbit dapat diamati di Australia, sebagian besar Asia bagian Timur, dan sebagian kecil Samudera Hindia.
Proses Gerhana pada saat bulan terbenam dapat diamati di sebagian besar Amerika bagian Selatan, Samudera Atlantik bagian Utara, dan sebagian kecil Eropa. Gerhana ini tidak akan dapat diamati di seluruh Afrika, sebagian besar Eropa, sebagian besar Asia bagian Barat, sebagian besar Samudera Hindia bagian Barat, dan sebagian besar Samudera Atlantik bagian Selatan.
Ada 6 Gerhana Pada 2020
Pada 2020 terjadi 6 (enam) kali gerhana, yaitu 2 (dua) kali gerhana matahari dan 4 (empat) kali gerhana bulan. Gerhana Matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya matahari oleh bulan sehingga tidak semuanya sampai ke bumi dan selalu terjadi pada saat fase bulan baru.
Gerhana bulan adalah peristiwa terhalanginya cahaya matahari oleh bumi sehingga tidak semuanya sampai ke bulan. Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi matahari, bumi, dan bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.
Gerhana Bulan Penumbra terjadi saat posisi bulan – matahari – bumi tidak persis sejajar. Hal ini membuat bulan hanya masuk ke bayangan penumbra bumi. Akibatnya, saat gerhana terjadi, bulan akan terlihat lebih redup dari saat purnama.
Ke-6 gerhana pada 2020 adalah Gerhana Bulan Penumbra (GBP) terjadi pada 11 Januari 2020 lalu yang dapat diamati dari Indonesia. Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 6 Juni 2020 yang dapat diamati dari Indonesia. Gerhana Matahari Cincin (GMC) 21 Juni 2020 yang dapat diamati dari Indonesia berupa Gerhana Matahari Sebagian, kecuali di sebagian besar Jawa dan di sebagian kecil Sumatera bagian Selatan. Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 5 Juli 2020 yang tidak dapat diamati dari Indonesia.
Nah yang masih akan terjadi yakni Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 30 November 2020 yang dapat diamati dari wilayah Indonesia bagian Barat menjelang gerhana berakhir dan Gerhana Matahari Total (GMT) 14 Desember 2020 yang dapat tidak diamati dari Indonesia.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply