Teori Versus Realita: FSGI Berikan Rapor Merah untuk Pembelajaran Jarak Jauh

Retno Listyarti dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada diskusi daring bertema "Mengukur Kinerja Mendikbud: Antara Survei dan Kenyataan." (KalderaNews/Syasa Halima)
Retno Listyarti dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada diskusi daring bertema "Mengukur Kinerja Mendikbud: Antara Survei dan Kenyataan." (KalderaNews/Syasa Halima)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Vox Point Indonesia dan NU Circle mengadakan webinar bertema “Mengukur Kinerja Mendikbud: Antara Survei dan Kenyataan.” Pada webinar hadir Retno Listyarti dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Ia menyampaikan penilaian Federasi Serikat Guru Indonesia terhadap kebijakan Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Ia memaparkan bahwa nilai ketuntasan minimum dari FSGI adalah 75 dari 100. FSGI betul-betul menilai dari segi kinerja menteri.

“Nilai 100 kami berikan pada penghapusan ujian nasional, karena pak Nadiem ketika menjadi menteri arahnya menghapus ujian nasional. Lalu kedua, kami juga menilai terkait Program Organisasi Penggerak (POP) itu kita nilai juga 55, jadi di kategori kurang sekali,” ujarnya.

BACA JUGA:

Kemudian, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) juga tak luput dari penilaian FSGI. Mereka menilai dengan angka 60-an. Hal tersebut disebabkan bahwa PJJ memiliki masalah cukup rumit dan tidak berubah, baik pada fase pertama PJJ hingga fase kedua saat ini, meskipun dibuat regulasi.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*