JAKARTA, KalderaNews.com – Semarang, Solo, dan Surabaya terpilih sebagai Kota Ramah Mahasiswa. Pemilihan tiga kota ini berdasar hasil penelitian tim akademisi Universitas Negeri Jakarta (UNJ), yang diketuai Prof. Dr. Hafidz Abbas. Riset tersebut juga berbasis indikator yang di keluarkan oleh Quacquarelli Symonds (QS) bersama Times Higher Education (THE).
BACA JUGA:
- Green education to strengthen human capital in Indonesia
- Dari Teori Konspirasi Bumi Datar Hingga Teka-teki Bumi Berbentuk Donat
- Untuk Mahasiswa Baru, Yuk Simak Cara Menyesuaikan Diri di Kampus
Penghargaan tersebut diterima masing-masing kepala daerah, dan diberikan Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri.
Tim akademisi UNJ yang diketuai Prof. Dr. Hafidz Abbas terdiri atas Prof. Dr. H.M. Ahman Sya, Prof. Dr. Nadiroh, M.Pd, Prof. Dr. I Made Putrawan, Dede Rakhmat Hidayat, Ph.D, Dr. Sukro Muhab, M.Si, dan Anggoro B. Susilo.
Indikator penelitian tersebut, yang pertama di kota tersebut minimal sudah ada dua perguruan tinggi yang bereputasi serta dapat melayani masyarakat yang berpenduduk lebih dari 250 juta jiwa.
Indikator kedua, dilihat dari keramahan kota terhadap latar belakang budaya, toleran, serta inklusif kepada mahasiswa dalam maupun luar negeri.
Sebenarnya, gagasan tentang City of Intellect atau Kota Mahasiswa merupakan pemikiran Presiden Sukarno. Rektor UNJ, Prof. Dr. Komarudin mengatakan, kegiatan penghargaan ini merupakan upaya UNJ untuk memperkenalkan jejak pemikiran Sukarno tentang City of Intellect atau Kota Mahasiswa.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply