Armada Laut Aceh Membesar Saat Keumalahayati Menjabat
Pada saat Keumalahayati menjabat sebagai panglima perang, armada laut memiliki 100 kapal perang dengan kapasitas 450-500 penumpang. Ia memimpin pertempuran sengit di atas geladak kapal de Houtman. Pertempuran tersebut disebabkan oleh ulah tercela Cornelis De Houtman dan Frederijk De Houtman.
Awalnya, duo Belanda tersebut datang dengan maksud damai untuk berdagang. Seiring berjalannya waktu, mereka memanipulasi perdagangan, mengacau, dan menghasut rakyat. Atas dasar itulah Sultan Aceh menyuruh Keumalahayati untuk memimpin pasukan Inong Balee mengusir Belanda.
Mendapat Pengakuan dari Eropa
Keberaniannya dalam berjuang mendapat pengakuan dari negara-negara Eropa. Wibawa dan keahliannya dalam memimpin angkatan laut perempuan juga terdengar hingga Arab, Tiongkok, dan India.
Nama dan jasanya melanglang buana hingga diabadikan pada kapal perang Indonesia, yakni KRI Malahayati. Semasa hidupnya, ia berani mengirimkan duta ke Belanda. Sepak terjangnya membawa dirinya mendapatkan julukan diplomat unggul di mata dunia.
Keturunan Pejuang
Keumalahayati mendapatkan keahlian perang dari lingkungan keluarga. Ia merupakan keturunan salah satu sultan di Aceh dan ayahnya merupakan seorang laksamana.
Leave a Reply